Menyempurnakan Pernikahan

2325 Kata
Pertanyaan yang dinantikan oleh Chu Fei Yang akhirnya keluar dari mulut kaisar Xian. Tanpa melewatkan waktu sedetik pun, Chu Fei Yang menjawab, “Nona tertua Cao Fu, Cao Xiao.” Wajah kaisar Xian tidak menunjukkan rasa kaget yang berlebihan. Ia sebenarnya sudah bisa menebak dari ketika mereka berada di istana Fenghuang. Chu Fei Yang menunjukkan ketertarikan ketika permaisuri Xianmu menceritakan seputar kakaknya itu. Tapi rubah kecil Chu Fei Yang ini masih cukup muda, dan usianya terpaut tiga tahun dengan nona Cao, apakah itu tidak akan menjadi masalah? “Apa kau yakin?” Tanya kaisar Xian. “Aku tidak pernah lebih yakin dari saat ini.” Chu Fei Yang menjawab dengan penuh percaya diri. Kaisar Xian sendiri masih belum memahami kenapa adik sepupunya ini memilih Cao Xiao dari pada gadis bangsawan lainnya. Jika di pikir-pikir, Chu Fei Yang yang berasal dari keluarga terpandang ini sangatlah populer di kalangan gadis ibu kota. Sekian banyak gadis di Chang’an yang berharap menjadi istrinya. Chu Fu yang sejatinya adalah kediaman keluarga Chu tidak pernah sepi dari kedatngan kereta yang biasanya membawa gadis bangsawan, tapi Chu Fei Yang tidak pernah menyukai mereka semua. “Aku mengerti maksudmu. Berikan aku waktu untuk berpikir. Datanglah esok di paviliun, aku akan memberikanmu jawaban saat itu.” Ujar kaisar Xian. Chu Fei Yang mengangguk, setelah membungkuk memberi hormat ia pun menarik diri dan pergi dari istana naga. */ Hari berlalu begitu cepat, sesuai dugaan Chu Fei Yang sudah menunggu kaisar Xian di paviliun pribadinya. Melihat kegigihan dan rasa pantang menyerah dari adik sepupunya itu, kaisar Xian bisa menebak kalau tekad Chu Fei Yang ini benar-benar kuat. Sejatinya, menikahkan Chu Fei Yang dan Cao Xiao bukanlah masalah besar bagi seorang kaisar Xian. Kaisar Xian menyadari betapa baiknya temperamen Cao Xiao, ia bisa mempercayakan adik sepupunya ini padanya. Hanya saja, kekhawatiran mengenai bertambah kuatnya fraksi barat yang membuat kaisar Xian sedikit ragu. Panglima Cao Cao sekarang sudah mundur dari militer dan memilih untuk masuk ke pemerintahan dengan menjabat sebagai ketua fraksi barat. Putri kedua Cao Cao kini yang kini memegang gelar permaisuri juga tidak bisa di kesampingkan. Di tambah dengan pernikahan putri tertuanya dengan keluarga Chu yang pada mulanya merupakan keluarga terpandang yang di akui oleh keluarga kekaisaran, dua hal ini tentu saja akan membuat fraksi barat semakin kuat. “Jadi bagaimana? Apa kaisar akan merestui niatku?” Tanya Chu Fei Yang. Kaisar Xian tentu saja sudah memikirkan hal ini secara mendalam. Dia tidak ingin mengambil risiko tinggi, tapi ia juga tidak mau membiarkan Chu Fei Yang kecewa. Perasaan kecewa yang nantinya menyelimuti Chu Fei Yang itu ditakutkan akan membuat adik sepupunya itu lari dari sisinya. Oleh karena itu kaisar Xian berbicara setelah menimbang dengan sangat matang, “Aku setuju. Aku akan mengajukan lamaran ini pada keluarga Chu.” Chu Fei Yang tentu saja sangat gembira ketika ia mendengar ini, “Terima kasih Biaoge. Eh maksudku yang mulia.” “Tapi dengan satu syarat.” Ujar kaisar Xian dengan tatapan penuh keseriusan. Chu Fei Yang sudah mengantisipasi hal ini sebelumnya, sehingga ia bisa tetap tenang saat berbicara, “Apa syaratnya? Aku akan memenuhinya tidak peduli apa itu.” “Pernikahan akan dilangsungkan ketika kau kembali dari Goguryeo, dalam waktu satu bulan itu kau harus berhasil memecahkan teka-teki racun yang membunuh kaisar Liu Bian. Di saat itu juga aku akan mengangkatmu sebagai menteri kesehatan untuk menggantikan ayahmu. Untuk saat ini aku hanya akan mengajukan lamaran ke keluarga Chu. Bagaimana?” Tanya kaisar. Chu Fei Yang diam dan terlihat sedang berpikir keras. Ini bukanlah kesepakatan yang buruk, dia bisa menimba ilmu di Goguryeo dan setelah ia kembali ia bisa menikah dengan Cao Xiao. Maka ia pun menjawab kaisar Xian, “Aku setuju.” Waktu berlalu begitu cepat, kini permaisuri Xianmu sudah benar-benar pulih. Ia sudah bisa menangani masalah internal istana. Wajahnya yang dulu pucat kini telah kembali segar seperti biasa. Di lain sisi, kaisar Xian juga tengah sibuk mengurusi masalah pemerintahan. Tapi di tengah-tengah hal ini, janda permaisuri agung yang tidak pernah melupakan perihal kemauannya untuk memiliki cicit terus memaksa kaisar Xian. “Aiya nenek, aku mengerti. Nenek tenang saja, tapi untuk saat ini aku benar-benar sibuk.” Ujar kaisar Xian. “Hmmph, anak nakal. Kalau begitu nenek ini akan pergi menemui permaisuri Xianmu dan mengadu padanya.” Janda permaisuri agung berlalu meninggalkan kaisar Xian yang tengah menulis di selembar kertas. Tapi janda permaisuri tidak benar-benar pergi ke istana Fenghuang, sebaliknya ia hanya kembali ke istananya sendiri. Wanita tua itu benar-benar memikirkan cara agar ia bisa membuat kaisar Xian dan permaisuri Xianmu untuk memberinya cicit. Jadi wanita tua itu segera memanggil pelayan setianya sesaat setelah ide muncul di kepalanya. “Panggil bocah nakal Chu Fei Yang, aku membutuhkannya.” Ujar janda permaisuri agung. “Maafkan hamba yang mulia, tapi Chu Xiang sedang berada di negeri seberang. Ia sudah lama tidak berada di sini.” Pelayan itu menjawab. “Kau benar. Kalau begitu panggilkan aku tabib Wang.” Janda permaisuri agung segera mengganti perintahnya. Pelayan itu tidak mengatakan apa-apa lagi ketika perintah sang majikan telah terucap. Ia segera menuju rumah sakit istana untuk memanggil kepala tabib, tabib Wang. Hingga tak lama berselang, tabib berjanggut putih itu memasuki istana janda permaisuri agung. “Apa yang bisa tabib tua ini lakukan untuk yang mulia?” Tanya tabib Wang. Janda permaisuri sangat antusias ketika ia mengatakan, “Aku benar-benar ingin permaisuri Xianmu melahirkan putra mahkota. Tapi baik kaisar dan permaisuri sangatlah sibuk. Aku mau tabib Wang membuatkan ramuan yang bisa membuat keduanya bereaksi malam ini.” Ini adalah hasil pemikiran janda permaisuri, dia berniat menyatukan kaisar Xian dan permaisuri Xianmu malam ini. Tabib Wang yang mulanya ragu-ragu dan ingin menolak akhirnya hanya bisa menerima titah janda permaisuri agung itu. Ia kemudian meresepkan obat dan ramuan itu untuk kemudian di berikan kepada pelayan kepercayaan janda permaisuri agung. Tak berlangsung lama saat ramuan itu sudah siap. Bubuk rahasia itu kemudian dibawa sendiri oleh janda permaisuri agung ke istana Fenghuang. Rubah tua itu secara rahasia memerintahkan pada pelayan permaisuri untuk memasukkan bubuk itu ke dalam makanan permaisuri. Tak sampai disitu, janda permaisuri juga dengan senang hati menyuruh pelayannya untuk mengirimkan undangan kepada kaisar Xian agar kaisar mau berkunjung ke istana Fenghuang malam ini. Sungguh rencana yang amat matang. Siang akhirnya berganti malam, langit gelap mengubur matahari yang mulai terbenam di cakrawala. Kaisar Xian tentu saja mendapatkan undangan itu dan dengan senang hati bergegas menuju istana Fenghuang. Saat ini permaisuri Xianmu tengah duduk di kursi sambil sesekali menyesap tehnya, tak lama berselang kaisar Xian masuk. Permaisuri Xianmu kaget karena kedatangan kaisar Xian ini sangatlah mendadak, ia bahkan hanya memakai pakaian apa adanya. “Hormat pada yang mulia kaisar. Maafkan aku karena tidak bersiap-siap dulu.” Ujar permaisuri Xianmu. “Permaisuri tidak perlu sungkan. Tampaknya permaisuri sangat nyaman mengenakan pakaian rumahan itu.” Ujar kaisar sembari menatap pakaian sederhana permaisurinya. Pakaian tradisional yang di pakai oleh ibu negara itu benar-benar sederhana. Itu adalah pakaian tidurnya, hanya ada kain sutra yang tipis tapi elegan. Cahaya lilin yang menerangi ruangan memantulkan warna kulit permaisuri yang putih bak giok. Kaisar Xian hanya bisa mengagumi kulit itu tanpa bisa menyentuhnya. “Apa yang membawa kaisar Xian datang selarut ini?” Saat bertanya wajah permaisuri terlihat benar-benar naif dan tanpa dosa. Dari sinilah kaisar dapat menebak kalau ini adalah rencana dari neneknya. Tapi kaisar Xian tidak bisa membantu, dia hanya bisa menikmati rencana licik nenek kekaisaran itu. Kaisar Xian tersenyum, “Aku hanya ingin melihatmu permaisuri.” Sesaat setelah itu teh osmanthus dihidangkan oleh para dayang. Kaisar Xian menatap teh itu penuh kecurigaan, tapi permaisuri Xianmu sudah menyesapnya dalam sekejap mata. Kaisar Xian tidak bisa tidak terkejut, ia kembali mengingat malam pertamanya menikah dengan permaisuri. Saat itu para kasim yang licik memasukkan afrodisiak ke dalam anggur mereka, dan akhirnya kaisar Xian harus menderita malam itu. “Bukankah kaisar sangat menyukai teh bunga osmanthus? Kenapa kaisar tidak mencicipinya?” Tanya permaisuri. Kaisar Xian menunggu reaksi permaisuri Xianmu, tapi sepertinya ia tidak menunjukkan reaksi apa-apa. Jadi kaisar Xian berbicara sendiri sebelum akhirnya ia meneguk teh itu, “Persetan, aku tidak peduli lagi.” Mereka berdua berbicara sembari meminum teh itu secara terus menerus. Dan hal yang ditakutkan oleh kaisar Xian akhirnya terjadi, tubuhnya sudah bereaksi. Melihat permaisuri Xianmu ia tidak bisa lagi menahan godaan itu. Jadi ia hanya bisa menarik dirinya ke arah permaisuri Xianmu. “Kaisar, anda tidak apa?” tanya permaisuri Xianmu. “Obat ini sudah bereaksi, nenek kekaisaran benar-benar hebat.” Gumam kaisar Xian. Permaisuri Xianmu menarik kaisar Xian dan membawanya ke tempat tidur. Obat itu berpengaruh pada kaisar Xian tapi tidak pada permaisuri Xianmu? Apa yang sebenarnya terjadi? “Kaisar, apakah anda sakit? Biarkan aku mengambilkan air untuk kaisar.” Permaisuri Xianmu meletakkan kaisar Xian di tempat tidurnya dan bergegas mengambil air. Tapi tangannya ditarik oleh kaisar Xian, seketika permaisuri Xianmu duduk dihadapan kaisar. Kaisar Xian menatap wajah cantik itu, tapi permaisuri Xianmu tidak mempedulikannya. Permaisuri hanya terfokus untuk menuangkan kaisar air, jadi ia berbalik dan membelakangi kaisar Xian. Kaisar Xian memperhatikan punggung wanitanya itu lalu kemudian tangan rampingnya membuka lapisan luar baju permaisuri Xianmu. Permaisuri Xianmu yang terkejut tidak sengaja menjatuhkan gelas dan membuat penjaga di luar panik. “Yang mulia, apa yang terjadi? Apakah yang mulia ingin hamba memeriksa ke dalam?” Suara Si Zhui menggema dari luar. Kaisar Xian menjawab dari dalam, “Jangan masuk, kami tidak apa-apa.” Permaisuri Xianmu masih membeku di tempat sementara kaisar Xian terus melanjutkan kegiatannya itu. Ritual pernikahan mereka belum pernah sama sekali disempurnakan, apakah itu akan terjadi malam ini ? Ketika lapisan tipis itu telah terbuka, kaisar Xian membuka lapisan kedua pakaian permaisuri Xianmu. Dan ketika lapisan itu terbuka, sebuah bekas luka menyambut matanya. Kaisar Xian kembali mengingat kejadian yang dialami oleh permaisuri Xianmu satu bulan yang lalu. Kaisar Xian tidak bisa mengalihkan pandangan dari bekas luka di punggung permaisuri itu. Ia kemudian bertanya, “Apa ini sakit?” Saat kaisar Xian bertanya, jari-jarinya yang ramping membelai bekas luka itu dengan lembut. Merasakan sentuhan dikulitnya, jantung permaisuri Xianmu terasa akan melompat keluar dan suhu tubuhnya meningkat. Ia tidak berkata apa-apa dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Tapi di saat bibir lembut kaisar Xian menyentuh bekas lukanya itu, permaisuri Xianmu menjadi terkejut dan langsung berbalik ke arah kaisar Xian. Kaisar Xian menatap wajah cantik yang juga kini tengah melihatnya dengan tatapan terkejut itu. Wajahnya tersenyum ketika tangannya membelai wajah permaisuri Xianmu, “Ini adalah titah dari nenek kekaisaran. Nenek ingin kita melakukannya malam ini.” Permaisuri Xianmu hanya bisa merasakan jantungnya akan segera melompat keluar ketika kaisar Xian mengatakan hal itu. Tapi keinginannya sama besarnya dengan keinginan kaisar, jadi dia hanya bicara dengan lembut, “Kalau begitu hamba tidak bisa menolak lagi.” Kaisar Xian tersenyum ketika mendengar ucapan permaisurinya itu. Hanya dari jawaban singkat itu, kaisar bisa mengetahui kalau dia sudah mendapatkan izin untuk melangkah lebih jauh lagi. Seketika tatapan kaisar Xian mengarah ke bibir tipis permaisuri Xianmu, hingga kemudian ia langsung menciumnya. Permaisuri Xianmu merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya. Itu tidak seringan sebelumnya, kali ini kaisar benar-benar agresif. Dan permaisuri yang merasakan gerakan itu sedikit terkejut sehingga ia membuka matanya, ia melihat mata yang begitu dekat tengah terpejam. Bulu mata kaisar Xian yang lentik itu sangat dekat dengan bulu matanya. Kaisar Xian juga tiba-tiba membuka matanya, “Permaisuri tidak fokus.” Kaisar Xian tersenyum dingin ketika ia mengatakan hal ini, melihat ekspresi canggung permaisurinya itu ia tidak bisa lagi marah. Kaisar Xian tersenyum melihat tingkah lucu permaisuri dinasti Han itu. “Maafkan aku kaisar, aku hanya…” Kaisar Xian tidak akan mentolerir lagi alasan permaisuri Xianmu. Bahkan sebelum permaisuri Xianmu berhasil menyelesaikan perkataannya, bibir merahnya sudah terlebih dahulu dibungkam oleh bibir kaisar Xian. Lengan kecil permaisuri Xianmu melingkar ke leher kaisar Xian dan ia menjadi fokus. Tapi kaisar Xian benar-benar tidak bisa berhenti, terlebih lagi dia sudah mendapatkan izin untuk melangkah lebih jauh, maka ia benar-benar tidak akan mundur. Tangan besar kaisar Xian itu mulai membuka lapisan tipis yang dari awal sudah terbuka ketika ia melihat bekas luka permaisuri Xianmu. Bersamaan dengan itu, ciuman kaisar Xian terus berlanjut hingga ke leher permaisuri Xianmu. Tapi sekali lagi permaisuri Xianmu tidak fokus, wajahnya yang memerah nampak sangat indah di bawah cahaya lilin. Hal itu membuat kaisar Xian ingin menelannya. “Kaisar, bisakah kita mematikan cahaya lilin?” Ujar permaisuri Xianmu dengan suara pelan. Kaisar Xian hanya menatap wajah permaisuri Xianmu itu dengan tatapan licik. Satu lengannya menopang kepalanya ketika lengan kirinya membelai wajah cantik yang tengah berbicara itu, “Tapi aku benar-benar ingin melihat permaisuri dengan jelas.” Permaisuri Xianmu hanya diam ketika ia sudah mendapatkan jawaban itu. Sepertinya tidak adan tawar menawar dalam hal ini. Mata jernih permaisuiri Xianmu seketika menjadi buram, detak jantungnya yang sedari awal sudah tak karuan kini menjadi lebih parah ketika kaisar Xian melepas jubah naganya dan memperlihatkan tubuh indahnya. Permaisuri Xianmu memerah ketika ia melihat karya dewa ini, ia sudah pernah melihat kaisar Xian bertelanjang d**a sebelumnya, tapi ia tidak pernah punya kesempatan untuk menatap dan mengamati otot-otok kaisar dinasti Han itu. “Apa permaisuri malu?” Tanya kaisar Xian dengan picik. Permaisuri Xianmu tidak mengatakan apa-apa tapi matanya berkedip untuk menyatakan persetujuan. Dan kaisar Xian yang sudah tidak mau menunggu lagi dan segera mematikan cahaya lilin dan membuat ruangan gelap. Entah mengapa, ruangan yang gelap gulita membuat permaisuri Xianmu tidak gugup lagi. Ia sekarang bisa tenang karena kaisar Xian tidak bisa melihat wajahnya yang memerah. Sementara permaisuri hanyut dalam kasih sayang kaisar Xian, ia juga merasakan tangan besar kaisar Xian sudah berhasil membuka semua lapisan pakaiannya, tapi ia mengabaikan hal itu dan membiarkan kaisar Xian melakukan apa yang di inginkannya. Malam yang di rencanakan oleh nenek kekaisaran berakhir dengan kesuksesan. Ritual perniahan kaisar Xian dan permaisuri Xianmu kini telah disempurnakan. Saat ini di dalam kamar permaisuri ada pemandangan yang tidak pantas untuk di lihat. Dan untuk pertama kalinya ranjang phoenix akhirnya menyambut pemilik laki-lakinya. Malam itu hujan, hanya ada suara tetesan air mata langit yang tengah mengguyur bumi. Dan dibalik itu kedua insan yang saling merindu satu sama lain tengah berbagi kasih sayang.                
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN