CHAPTER-24

1989 Kata

Aku tidak pernah meminta apa-apa pada Gadis. Aku hanya memintanya untuk selalu mencintaiku. Itu saja. Tidak lebih. Tapi, sekarang aku sangat ingin meminta darinya. Aku ingin Gadis hidup bersamaku. Selamanya. Mungkinkah hal itu terjadi? "Bagunlah, Sayang..." lirihku sekali lagi. Aku tidak tahan melihat Gadis terpejam seperti sekarang. Harusnya aku tidak membiarkannya ikut denganku. "Dewa,,," bibir Gadis bergetar pelan. Sangat pelan hingga mustahil untuk mendengar apa yang keluar dari bibir pucat itu. "Aku di sini." Sahutku cepat. Ini seperti sebuah keajaiban. Gadis terbangun dan langsung memanggil namaku. "Kau pikir aku mati?" celetuknya. Aku kebingungan. Tidak tahu harus berkata apa. Kalau boleh jujur, jawaban dari pertanyaan Gadis adalah 'iya'. Tapi aku benar-benar tidak sangg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN