Bab 53

1706 Kata

“I--Ibu?” Suaraku bergetar. “M--Maafin Ibu, Yu … maafin Ibu yang sudah egois selama ini …,” lirihnya seraya menyeka air mata yang berjatuhan. “Bu!” Aku bangkit dan menghampiri Ibu. Dia meraih jemariku, lalu kembali mengulangi kalimat itu,”Maafin, Ibu.” Tanpa kusangka, bersamaan dengan itu dia menarikku ke dalam pelukannya. Aku termangu, merasakan air matanya yang hangat membasahi setelan seragamku. “Ibu akan bicara dengan Faqih setelah ini. Maafin Ibu yang sudah egois.” Dia melepas rengkuhannya lalu menjauhkan tubuhnya dariku. Ibu melirik pada Dion, tetapi tak bicara apapun. Dia langsung melengos pergi. Aku masih termangu ketika Dion tiba-tiba sudah berdiri dalam jarak satu hasta dariku. “Sepertinya aku sudah mendapatkan lampu hijau. Kabari jika Ibu sudah menyelesaikan urusanmu denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN