Bab 10

1477 Kata

ISMA "Kamu yakin mau menyusul ke Jakarta?" Syafa bertanya untuk yang kedua kalinya. Setelah mengetahui alamat Dania yang bertepatan dengan keberadaan Mas Hanif saat ini di kota yang sama, membuatku sulit menyingkirkan pikiran buruk tentang mereka. Bagaimana tidak? Mas Hanif lagi-lagi mengundur kepulangannya dan aku mulai curiga ia sedang berbohong. "Ya, Fa. Aku akan ke Jakarta," jawabku yakin. "Bagaimana kalau Hanif tidak bersama Dania? Bisa saja suamimu memang masih sibuk mencari supplier." Syafa seakan ingin mengingatkanku agar tidak berburuk sangka pada suamiku. Aku menggeleng lemah dan memaksakan senyum. "Insting seorang istri itu kuat, Fa. Lagipula dengan pergi ke sana aku bisa membuktikan apakah suamiku memang berkata jujur atau sedang berbohong." Kuhela napas panjang untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN