Marsya masih mengalami kepala sakit yang luar biasa pagi ini, sehingga membuatnya sedikit telat. Tetapi semalam ia juga sudah meminta untuk dibuatkan bubur kembali, ia yakin akan mengalami ini. Apalagi kalau bukan karena menangis. Lagi dan lagi ia tidak menemukan Arga berada di kamar mereka. Tadi malam Arga sedikit menegurnya karena ia pulang terlalu malam. Karena memang Marsya kelamaan menangis di mobilnya. Tetapi ia tidak ambil pusing teguran Arga karena hidupnya sudah terlalu pusing untuk dijalaninya. Marsya keluar dari kamar dan turun ke bawah, hari ini adalah pemotretannya terakhir dan hanya memakan sampai setengah hari. Marsya merasa berpikir baik juga karena ia mau istirahat sejenak. “Pagi Ay.” “Pagi Bunda.” Marsya kembali mangabaikan kedua orang