“Kamu apa kabar?” “Baik Mas.” Jawab Marsya enggan menatap Angga ia menggenggam handphonenya dengan erat. “Eh Mas silahkan duduk.” Kata Marsya lagi, sedari tadi Angga masih berdiri. Marsya mengeluarkan kakinya dari ember yang dipakainya tadi untuk berendam. “Maaf kalau ganggu kamu.” Kata Angga setelah duduk di krusi yang berada di depan Marsya. “Mas Angga mau ketemu Marsya ngapain?” Marsya langsung to the point ia tidak ingin berlama-lama. Ia ingin segera menyelesaikan masalah yang ada. “Maaf baru datang sekarang Sya.” “Maksudnya?” Marsya tidak mengerti dengan apa yang disampaikan Angga. “Mas nyesal dengan yang Mas lakukan dulu ke kamu.” Marsya diam, ia tau bahwa Angga akan membahas ini. Maka dengan begitu ia akan membuka kenangan yang buruk itu. Kenangan itu sangat menyaki