Untuk kedua kalinya Nastiti tenggelam dalam pelukan Dhika, hanya saja kali ini pelukan itu dilakukan dalam kondisi sadar dan penuh air mata.
Punggung wanita itu bergetar, ia merintihkan nasib putranya dan nasib wanita malang yang berpulang karena kesalahannya. Tiada henti ia bertanya pada Tuhan, kenapa bukan dirinya saja yang berpulang, kenapa harus wanita itu, kenapa harus anaknya?
Nas digayuti rasa bersalah yang teramat sangat selama bertahun-tahun. Andai dirinya yang tetap berada di sana dan berpulang pada malam itu juga, mungkin dirinya tidak akan mengalami segala beban batin seberat ini.
Wanita malang itu meninggal setelah “dipaksa” oleh suaminya sendiri, padahal wanita itu datang untuk berjuang meminta tanggung jawab nafkah dari Roni untuk putra mereka, namun Roni yang sudah dik
