Pria yang memiliki rambut silver dan kulit sepucat salju itu berjalan keluar ruang rapat dengan tergesa-gesa. Rasa tak nyaman tergambar cukup jelas di wajah tampannya. Ia mengernyit, bibirnya menipis, sementara kedua tangannya mengurut kening yang sedikit pusing. Dhika menyerbu pintu lobby dengan ganas, lalu keluar dari gedung dan berjalan cepat menuju taman kota terdekat. Salah satu tangan Dhika bertopang pada pohon pertama yang dicapainya. Ia membebankan bobot tubuhnya yang gemetar di sana. Pria itu merapatkan jaketnya. Suhu London sangat dingin di bulan Desember, apalagi salju turun begitu deras menimpa kepala putihnya. Matanya menelusuri lingkungan yang dia datangi. Taman begitu sepi, tidak ada yang mau repot-repot datang kemari disaat suhu dan kondisi sedang tidak bersahabat sepert