Aku tak pernah ingin mencintai kembali karena mencintai
Hanya akan melukaimu
~Nevada Louisa Amara~
Nevada dan Darrel berjalan memasuki lift yang menuju lantai teratas apartemen, sepanjang perjalanan Nevada tak mau berdekatan dengan Darrel bahkan ia tak bicara sepatah kata pun karena masih kesal dengan reaksi Darrel mengenai perselingkuhan Fiona yang jauh dari harapannya.
Darrel memutar mata jengah melihat sikap Nevada yang sangat kekanakan, ia berjalan mendekati wanita itu dan memepetnya hingga tubuh Nevada menempel pada dinding lift, Nevada menatap kesal pada Darrel yang sengaja memepetnya lalu mendorong pria itu untuk menjauh walaupun nyatanya pria itu tidak bergerak sama sekali.
"Dengar, aku ini sedang sangat kesal padamu jadi jangan dekat-dekat!"
"Memangnya aku peduli."
Darrel tersenyum berusaha menahan tawanya melihat raut wajah cemberut Nevada yang sangat lucu, Nevada sendiri memilih diam kembali dan saat pintu lift sudah terbuka, ia langsung berjalan duluan meninggalkan Darrel yang tersenyum geli melihat tingkah Nevada.
Langkah kaki Nevada terhenti saat melihat ada wanita cantik yang berdiri di depan pintu apartemen mereka, kening Darrel berkerut bingung melihat Nevada hanya diam tak bergerak, ia menoleh ke depan Nevada dan cukup terkejut ada Fiona di depan apartemennya yang juga menatap dirinya dan Nevada dengan tatapan tajam.
"Darrel, aku ingin bicara sesuatu yang penting padamu, hanya berdua."
Nevada yang mengerti maksud sindiran Fiona yang menekankan kata berdua, akhirnya memilih berjalan duluan dan membuka pintu apartemen, ia beruntung karena ia yang memegang kunci kalau tidak bisa-bisa ia kena amarah nenek sihir itu lagi.
Memang Nevada yang memiliki sifat ingin tahu tingkat Dewa sehingga memperlambat gerakan memutar kunci agar punya alasan tetap berdiri di depan pintu dan mendengarkan pembicaraan antara Darrel dan Fiona.
"Kau ingin bicara apa? Aku tak punya banyak waktu."
"Aku hamil, sudah dua bulan dan ini adalah anak kamu."
Kunci yang sedang dipegang Nevada sontak saja terjatuh dari tangannya saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Fiona, sepasang suami istri itu menoleh ke arahnya dan Nevada langsung meminta maaf karena mengganggu percakapan mereka.
Nevada langsung mengambil kunci yang terjatuh dan buru-buru membuka pintu tersebut karena entah kenapa ia merasa sangat sesak dan ada sesuatu dalam dirinya yang terasa sangat sakit mendengar ucapan Fiona. Setelah berhasil membuka pintu, Nevada langsung menutup pintu tersebut dan berdiri di depan pintu sambil menenangkan dirinya yang berubah menjadi gelisah.
"Tenang Nevada, kenapa kau bereaksi seperti ini? Bukankah wajar kalau Fiona hamil karena dia punya suami? Yang tidak wajar adalah kau yang berkencan dengan suami orang."
Sayup-sayup ia mendengar pertengkaran dan teriakan penuh amarah dari sepasang suami istri itu tak lupa namanya disebut dengan jelas dalam pertengkaran tersebut, ia langsung menjauh dari pintu dan memilih untuk mengambil minum agar kembali tenang.
"Aku tidak sejahat itu, aku tak mungkin menjadi orang ketiga dalam hubungan anak dan ayah. Aku pun seorang anak, aku sangat tahu bagaimana pentingnya peran seorang ayah apalagi kalau anaknya perempuan. Bagi seorang Putri, ayahnya adalah cinta pertamanya, bagaimana jika Putri itu tahu bahwa ayahnya selingkuh?"
Nevada spontan menggelengkan kepalanya saat suara hatinya yang tulus mulai menguasai dirinya, saking kesalnya Nevada melempar kaleng minuman yang baru saja ia minum ke sembarang arah lalu kembali mondar-mandir seperti orang aneh.
Suara pintu terbuka membuat Nevada langsung berjalan ke arah ruang depan dan melihat Darrel sedang duduk di sofa sambil mengusap kasar wajah tampannya, Darrel terlihat seperti orang frustasi bukannya senang karena mendapat kabar baik. Nevada baru saja ingin pergi ke kamar dan tak mau menggangu Darrel karena pria itu butuh waktu sendiri namun suara Darrel yang memanggilnya membuat ia berhenti dan menghampiri Darrel.
"Nevada, sini sebentar, aku ingin bicara."
"Mau bicara apa?"
"Kau pernah memikirkan jika suatu saat nanti akan menjadi orang tua?"
Entah kenapa Nevada tak suka arah pembicaraan ini yang pasti tertuju akan berita kehamilan Fiona, namun ia tetap membalas pertanyaan Darrel dengan anggukan karena memang dulu ia pernah memikirkan dan membayangkan menjadi orang tua.
"Dengan siapa yang kau memikirkan menjadi orang tua?"
"Ario, dulu aku sering membayangkan betapa bahagianya bisa memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan dengan Ario yang menemaniku, tapi ternyata dia sudah merencanakannya dengan adikku."
Nevada tersenyum kecut saat membayangkan betapa polosnya dulu dirinya yang mempunyai impian sesederhana itu, Darrel hanya mengangguk malas karena ia tak suka saat memikirkan suatu saat nanti Nevada akan mewujudkan impiannya memiliki anak dengan Ario.
"Kau tak pernah berpikir ingin menjadi istri dari seseorang sekarang, mana mungkin kau tetap menjadi simpanan sampai akhir hidupmu kan?"
Darrel berusaha bertanya dengan nada datar dan tidak terlihat sedang memberi kode pada Nevada, namun Nevada menangkap adanya kode dalam ucapan Darrel namun berbeda arti dengan yang Darrel pikirkan saat ini. Jari Nevada saling bertautan karena gelisah saat Darrel sudah tak menginginkannya lagi di sini karena adanya kehadiran anak itu.
"Darrel, aku mengerti maksudmu. Aku ingin memutuskan hubungan perselingkuhan ini karena aku merasa tak sanggup jika harus merenggut seorang ayah dari anaknya, aku pamit."
Nevada langsung berdiri dan tak berani menatap mata Darrel, Darrel menatap terkejut pada apa yang diucapkan Nevada yang berbeda dengan maksudnya, ia langsung mencekal tangan Nevada yang ingin membuka pintu apartemen.
Keduanya saling menatap satu sama lain berusaha mendalami perasaan satu sama lain lewat tatapan mata, Nevada langsung melepaskan tangannya dari tangan Darrel membuat pria itu tersadar dari lamunannya.
"Kau tenang saja, kau tidak merebut aku dari siapa pun. Tetaplah di sini, lagi pula kau ingin ke mana setelah ini?"
Nevada berusaha berpikir keras untuk berbohong pada Darrel karena ia cukup sadar diri untuk tidak kembali lagi pada Darrel setelah mengatakan ingin pergi, ia tak sejahat itu untuk memisahkan seorang anak dari ayahnya.
"Aku memiliki kenalan seorang pengacara sukses, dia pernah bercerita padaku tentang mencari hiburan dari wanita lain, aku bisa mengajukan diriku sendiri dan tinggal padanya."
Tangan Darrel mengepal kuat mendengar ucapan Nevada yang sangat pelan dan terlihat takut-takut, ia ingin marah saat tahu Nevada memiliki teman pria namun setelah wanita itu mengatakan ingin pergi, rasanya sangat tak pantas ia untuk marah karena ia bukan siapa-siapa wanita itu.
"Kau yakin? Apa dia pria baik? Jangan salah paham, kau tahu kan maksudku, banyak pria yang mencari selingkuhan lalu memperlakukannya dengan kasar."
"Aku sudah yakin atas keputusanku Darrel, kenapa kau terlihat seperti mencegahku? Bukankah hubungan ini tanpa perasaan hanya sebatas nafsu?"
Nevada menatap intens mata tajam Darrel, ia berharap pria itu akan mengatakan setidaknya ada ketertarikan lewat perasaan walaupun ia sedikit saja. Darrel mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak tahu harus mengatakan apa kalau ia mengatakan perasaannya pasti Nevada akan menjauhinya untuk selamanya.
"Iya, perasaan kita hanya sebatas nafsu. Kau bisa pergi sekarang, ini ada cek untukmu, kau bisa mengisi nominalnya sesuka dirimu, anggap saja sebagai bayaran dan kalau bisa jangan langsung jatuh ke tangan pria lain. Cek ini bisa menunjang hidupmu."
Mata Nevada mulai berkaca-kaca saat Darrel mengulurkan cek kosong ke arahnya, setetes air mata turun dari matanya dan membasahi pipinya karena terlalu banyak berharap pada hubungan ini. Seharusnya Nevada sadar bahwa ia hanya w************n yang menjajakkan tubuhnya pada pria asing dan bodohnya ia berharap bisa mengangkat derajatnya di hubungan atas dasar nafsu ini.
"Tak perlu, aku tak membutuhkan cek ini karena kekasih baruku pasti bisa memberikan apa pun yang aku mau."
Nevada menatap tajam pada Darrel, lalu langsung membuka pintu apartemen karena tak mau Darrel menyadari tatapan penuh harapan, kesedihan, dan kekecewaan di matanya. Darrel menatap datar kepergian Nevada, demi meluapkan amarah dan rasa kesal dalam dirinya, ia memukul tembok di depannya hingga retak. Nevada sendiri sudah menangis dan air mata mengalir deras di pipinya, mungkin ini yang terbaik untuknya dan Darrel, dari awal hubungan mereka sudah salah dan pasti akan berakhir karena sesuatu yang salah tak akan bertahan lama.
Tangerang, 25 Mei 2020