Pras kembali bercermin sebelum ia benar-benar pergi. Pilihan Arini benar-benar bagus. Perubahan yang terjadi sungguh luar biasa. Ini merupakan sosok Pras yang baru dengan tanpa menggunakan kacamata. Tak sia-sia Pras memaksakan diri menggunakan softlens, karena ternyata hasilnya sungguh sempurna. Pria itu melirik jam tangannya, kemudian segera menghubungi ibunya. Karena ini bukan pertemuan yang direncanakan, maka ia kira bisa datang kapan saja setelah dipastikan teman ibunya itu ada di rumahnya. Beberapa saat nada sambung terdengar. "Assalamualaikum, Pras." Suara hangat dari seberang terdengar begitu panggilan tersambung. "Wa'alaikum salam, Bu." "Gimana? Jadi pergi malam ini?" "Oh, jadi, Bu! Ini Pras hubungi ibu buat memastikan!" "Barusan ibu udah telponan sama temen ibu itu. Barangka