Bab 67

1109 Kata

Selain bersembunyi karena terkejut, Arini pun segera membasuh wajahnya di kamar mandi yang berada dalam kamarnya. Ia harap tak ada yang sadar baik ibunya atau bosnya jika matanya sedikit sembab sebab sebelum ia sampai rumah, sepanjang jalan Arini menumpahkan tangisan. Puncaknya setelah berbelanja di mall bersama dua rekan kerjanya itu, Arini tak bisa lagi menahan dan menyembunyikan. Membayangkan pria yang dia sukai bertemu dengan wanita lain rasanya benar-benar menyakitkan. Apa dia cantik? Pasti orangnya baik? Apa sholehah juga? Pasti pandai memasak?! Kepalanya terus diisi dengan semua bayangan pertanyaan itu. Rasa insecure dalam dirinya tumbuh, merasa diri bukan siapa-siapa, bukan apa-apa, tak berharga sama sekali. Air mata itu menetes saat langit mulai gelap. Di tepi jalan seraya menun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN