Ancaman Terberat

1027 Kata

"Selamat pagi, Pak?" Aku hanya mengangguk ketika menanggapi berbagai sapaan dari para pegawaiku ketika aku melewati kubikel mereka dan menuju ruanganku di ujung ruangan. Bukan hal baru sebenarnya, namun hari ini terasa berbeda karena bukan hanya sapaan yang terdengar, melainkan ucapan selamat atas pernikahanku kemarin. Gak pengen denger, tapi memang kenyataannya aku baru saja menikahi Aleta. Masalahnya, Mira yang berjalan sedikit lebih jauh di belakangku pasti mendengar berbagai ucapan dari mereka. Aku reflek melangkahkan kaki dengan cepat, agar semua doa dan ucapan tidak lagi terdengar oleh telinga. Gak kebayang raut Mira seperti apa di belakang sana. Penasaran, tapi sudah menjadi kesepakatan kita untuk merahasiakan status kita. Oke. Aku kembali melanjutkan langkah. Belum juga sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN