"Harus pagi-pagi banget?" tanya Mira yang masih betah dalam balutan selimutnya, ketika melihatku baru keluar dari kamar mandi. "Iya." Tadinya ingin segera mencapai lemari pakaian, tapi wajah bantal Mira lebih menarik perhatian untuk dihampiri. Kusarangkan ciuman bertubi pada pipinya dan bertanya, "Masih ngantuk?" Anggukannya cukup menjelaskan pertanyaanku sebelumnya. Apalagi dia terlihat menguap beberapa kali saat aku menciuminya lagi. Kenapa jatuhnya ngegemesin banget ya? Entah karena pikiranku sendiri, atau memang bawaan bumil, bagiku Mira terlihat jauh lebih cantik dari biasanya. "Kamu masih bau, Barra." Dorongan Mira langsung membuat suasana hatiku menurun. Ingin mengumpat, tapi ini anakku juga. Akhirnya aku hanya bisa menghela nafas sambil mencapai lemari pakaian. Kuambil setela