[Warning: seluruh isi chapter ini mengandung unsur dewasa. Apabila merasa tidak nyaman, boleh langsung melanjutkan ke chapter selanjutnya. Plot cerita masih akan tetap bisa dimengerti] Delilah Davis "Sleep with me, Delilah." Jantungku berhenti berdetak sedetik penuh, ketika dia membisikkan kalimat itu dengan lembut di depan bibirku. Sekujur tubuhku membeku, merasakan desiran darah yang mengalir begitu cepat. Wajahnya begitu dekat denganku, hingga aku bisa merasakan aroma tubuhnya yang begitu menenangkan. Begitu kurindukan. Apakah ini mimpi? Tapi kenapa rambutnya terasa begitu nyata di jemariku? Leo menggamit tanganku, membawa ke depan bibirnya. Memberikan kecupan lembut pada telapak tanganku. Mata hitamnya tak pernah berpaling dari mataku barang sesaat. Menatapku dengan begitu teduh