Eunha memapah Devan menuju villa. Setibanya di sana, Jihan menyambut dengan wajah cemas. "Dia kenapa, Mbak?" tanya Jihan. "Itu-" Devan segera meraih lengan Jihan dan menyandarkan kepalanya di sisi bahu gadis itu. Sedikit berbisik dan berkata, "Gue baik-baik aja. Tolong, jangan bikin Eunha curiga." Tak ingin meladeni rasa cemburunya, Eunha tetap membimbing Devan ke kamar. Melihat kondisi Devan, Jihan mulai kesal. Karena Eunha, Devan terus menautkan alis agar bisa menyembunyikan rasa sakitnya. "Cukup! Aku ga akan diam lagi! Aku ga peduli apa pun yang akan terjadi. Aku akan hubungi dr. Jeon dan Kak Jimmy." Devan terkejut dengan kekesalan Jihan. Sementara itu, Eunha membisu karena tak mengerti dengan pemandangan yang aneh ini. "Please, Jihan." Devan takut Eunha akan mengingatnya. Jihan