Bab 54. Stigma -1

2115 Kata

Papa Frans tetap merasa tertarik dengan kacamata itu. Dia terus memegangnya dan memilih benda itu sebagai hadiah untuk Devan. Sementara itu, Arka dan mamanya sudah menemukan kacamata yang dia inginkan. "Yang ini juga bagus, Sayang," saran Mama Wendi. "Aku akan tanya ke Papa," putus Arka. Arka melangkah mendekati Papa Frans hanya untuk menanyakan pendapat papanya. Dia menyentuh bahu Papa Frans dan membuat beliau berbalik. "Pa, ini-" Papa Frans tersenyum. Tak sempat bicara, Papa Frans memutuskan untuk memasangkan kacamata pilihannya itu pada Arka. "Benar, ini bagus." Arka sangat senang, mengira Papa Frans membelikannya untuknya. Setelah itu, Papa Frans mengambil kacamata itu dari puncak hidung Arka. "Papa yakin ini bukan selera dia, tapi dia harus pakai ini sesekali," kata Papa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN