Bram sudah bersiap dengan sepatu sport-nya. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu Vani kali ini.
Mereka sudah mengatur janji untuk lomba lari sore ini.
Rasanya begitu menyenangkan.
Terlebih semalam ia bicara dengan gadis itu cukup lama melalui telepon. Selain itu, Bram sudah berhasil untuk mengatur janji menonton film bersama Vani.
Sebuah kebetulan selera film mereka selaras. Seolah mereka memang cocok satu sama lain.
Hal itu membuat Bram merasa sangat terbantu. Ia semakin yakin untuk mendekati gadis itu.
"Hai, Bram. Udah dari tadi?"
Bram tersenyum manis dan menunjukkan lesung pipinya.
"Baru aja. Hai, Bro Lano!"
Bram sebenarnya terkejut dengan kehadiran Lano. Vani tidak mengatakan bahwa ia akan mengajak adiknya itu. Bram tadinya sungguh antusias karena me
