WARNING! Adegan dewasa! Chapter ini mengandung konten dewasa. Mohon skip bila tidak berkenan membaca! Aku sudah berusaha menuliskan dengan tidak vulgar. Mohon ingatkan bila terlalu berlebihan. Terima kasih. *** Rama menikmati bibirku dalam tempo yang begitu lama. Entah berapa kali kami memisahkan diri untuk sekadar mengambil napas ... dan kemudian berciuman lagi dengan lebih intens. Semakin menuntut karena Rama mulai memperdalam aksinya. Begitu pula denganku yang pasrah saja dan menyambutnya dengan hal yang mendukung semua perbuatan Rama. Kurasakan suasana sekitar kami mulai terasa sangat pekat oleh dorongan panas dari dalam tubuh yang tidak pernah aku alami sebelumnya. Kurasa, Rama mengalami hal yang sama karena napas panasnya mulai membelai lembut kulitku. Bibir Rama kini sudah ta