BAB 3

1061 Kata
FRANS POV Tidak terasa sudah seminggu Maya bekerja sebagai sekretaris di kantorku dan aku merasa ia bekerja sangat profesional dan aku tidak menyangka jika ia sangat cerdas dan membuatku kagum padanya apalagi melihat penampilannya yang sangat modis dan berbeda. Sejujurnya aku mulai tertarik padanya karena Maya seorang wanita yang sangat penurut dan ia tidak pernah membantah perintahku. Suatu hari aku melihat Maya yang sedang sibuk bekerja dan aku melihat rambutnya yang berantakan dan rasanya aku sangat ingin merapikan rambutnya karena aku tidak tahan ingin menyentuh rambutnya. Saat itu aku berusaha menahan diri untuk tidak mendekatinya karena aku tidak ingin menjatuhkan harga diriku di depannya. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan ternyata Sandra yang menghubungiku. Ia mengajakku untuk makan siang bersama dan rasanya saat itu ini kesempatanku untuk menghindari Maya. Saat itu kami bertemu di sebuah kafe dan ia terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna putih yang semakin memperindah kulitnya. Saat itu Sandra menunjukkan ketertarikannya padaku dan aku merasa ini kesempatanku untuk mengalihkan perhatianku dari Maya karena aku tidak ingin jatuh cinta kepada sekretarisku. Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat dan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul satu siang dan saatnya aku kembali ke kantor karena tidak lama lagi ada jadwal rapat dengan pemegang saham. " Sandra, aku mohon maaf karena tidak bisa menemanimu karena sebentar lagi aku ada rapat dengan pemegang saham." Kataku sambil berpamitan kepada Sandra. " Aku harap nanti malam kau bersedia untuk menghabiskan waktu bersama denganku di apartemenku." Kata Sandra sambil menunjukkan ketertarikannya padaku dan aku hanya tersenyum padanya. Setelah itu aku kembali ke kantor dan saat tiba disana, aku melihat Maya yang datang menghampiriku dan ia mengiringiku sampai ke ruang rapat. Lalu kami melaksanakan rapat dengan pemegang saham dan aku sangat bersyukur karena rapat berjalan dengan lancar. Tidak beberapa lama aku menyuruh Maya untuk membuat laporan tentang rapat hari ini dan ia langsung menjalankan perintahku. Sejujurnya aku tidak tahan berlama - lama bersamanya karena aku tidak tahan untuk tidak menyentuhnya dan membelai rambutnya yang sangat memikatku. Saat itu aku berusaha menjauhkan diri darinya tetapi aku tidak bisa berhenti menatapnya. Ku akui ia sangat cantik dan hal itu membuatku jatuh hati padanya. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul jam empat sore dan sebentar lagi saatnya pulang kantor. Aku melihat Maya masih sibuk mengurus pekerjaan dan aku sangat ingin menyuruhnya segera pulang karena aku tau ia sangat bekerja keras hari ini. Akhirnya aku datang menghampirinya dan menyuruhnya untuk selesai bekerja dan ia langsung memberhentikan pekerjaannya. " Sebaiknya kau segera pulang karena ini sudah jam pulang kantor." Kataku sambil melihat arlojiku dan ia langsung membereskan pekerjaannya. " Baik Pak." Kata Maya sambil merapikan dokumen di atas mejanya. Saat itu aku berniat untuk mengantarnya pulang tetapi aku menahan keinginanku karena aku tidak ingin ia berpikir macam - macam terhadapku. Waktu itu aku melihat Maya keluar dari kantor dan ia menaiki bis yang lewat di depan kantor. Entah kenapa aku merasa simpati terhadapnya dan aku sangat ingin tau tentang dirinya. Tiba - tiba ada seorang pria yang memanggilku dan ternyata itu adalah Haris. Ia sudah lama bekerja di perusahaanku sebagai supir. Waktu itu ia bertanya tentang kinerja Maya di kantor dan saat itu aku baru tau jika ia adalah paman dari Maya dan ia yang memberitahu Maya jika ada lowongan kerja di kantorku. Sejujurnya aku sangat berterima kasih padanya karena sudah memberitahu Maya sehingga ia bisa menjadi sekretaris pribadiku. Waktu itu aku mentraktir Haris di sebuah kafe dan aku mengajaknya minum kopi bersama. Saat itu aku banyak mencari info tentang Maya dari Haris dan aku baru tau jika Maya selama ini tinggal bersama ibunya dan rasanya saat itu aku sangat ingin melindungi Maya karena aku tau sejak kecil ia tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ayah. " Terima kasih atas traktiran kopinya." Kata Haris sambil berterima kasih padaku. " Sama - sama Haris. Aku sangat berterima kasih karena kau mau bercerita tentang Maya." Kataku sambil menghabiskan sisa kopi di cangkirku. Saat itu aku merasa Haris menyadari jika aku tertarik dengan keponakannya dan aku tidak malu jika harus mengakui di depannya jika aku menyukai Maya. Tidak beberapa lama kami pulang ke rumah masing - masing dan rasanya aku sangat malas untuk langsung pulang ke rumah sehingga aku memutuskan untuk ke tempat fitness untuk berolahraga. Saat tiba disana, aku melihat beberapa wanita melihat ke arahku dengan tatapan seperti ingin melahapku dan aku tidak memperdulikan mereka karena aku sudah tidak tertarik untuk mencari simpati dari wanita lain. Rasanya saat itu aku tidak bisa berhenti memikirkan Maya hingga ponselku berbunyi dan ternyata Sandra yang menelfonku. Ia mengingatkanku untuk menemuinya nanti malam dan aku mengiyakan keinginannya karena aku tidak tahan jika terus - terusan memikirkan Maya. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul tujuh malam dan saatnya aku pergi ke apartemen Sandra. Sejujurnya saat itu aku sangat lelah tetapi aku sudah terlanjur berjanji dengan Sandra sehingga aku harus menemuinya. Saat tiba di apartemennya, ternyata ia sudah menungguku sejak satu jam yang lalu dan entah kenapa rasanya aku sangat ingin cepat pulang ke rumah karena sepertinya Sandra memiliki rencana tersembunyi padaku dan ternyata dugaanku sangat benar ketika ia berusaha mendekatiku dan saat itu juga aku langsung berpamitan pulang karena aku sudah tidak tahan dengan sikap Sandra yang blak - blakan. " Maaf Sandra, sepertinya aku harus segera pulang karena besok pagi aku ada rapat." Kataku sambil mencari alasan padanya dan ia terlihat sangat kecewa padaku. " Apakah kau tidak bisa menginap disini saja?" Tanya Sandra dengan raut wajah memohon padaku dan aku menggelengkan kepala padanya. Setelah berpamitan padanya, aku langsung pulang ke rumah dan di tengah perjalanan, aku sangat bingung dengan diriku sendiri karena selama ini aku tidak pernah menolak jika ada seorang wanita yang mengajakku untuk menghabiskan malam bersama dan aku berpikir ini semua karena aku tidak bisa berhenti memikirkan Maya dari pikiranku. Aku berharap bisa melupakan perasaanku terhadap Maya karena aku tidak ingin jatuh cinta dengan sekretarisku sendiri apalagi Maya selama bekerja sangat baik dan ia sangat profesional meskipun aku tidak bisa berhenti memperhatikannya saat ia sedang bekerja. Aku tau semua pria di kantorku sangat menyukai Maya apalagi Maya sangat ramah terhadap semua orang. Sejujurnya aku sangat ingin Maya menjadi milikku seorang tetapi rasanya hal itu tidak mungkin apalagi mengingat status kami di kantor sebagai atasan dan bawahan. Aku yakin jika orang tuaku tau tentang hal ini pasti mereka tidak akan merestui hubunganku dengan Maya karena aku tau mereka sangat ingin mendapatkan menantu yang sederajat dengan keluarga kami.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN