BAB 9

1099 Kata
FRANS POV Hari ini aku meminta Maya untuk menemaniku menemui klien di sebuah restoran dan kali ini aku mengajaknya ke salon agar ia terlihat berbeda malam ini. Saat itu Maya menuruti keinginanku dan aku sangat senang ketika penampilannya terlihat sangat anggun dan elegan. Aku memuji kecantikannya dan ia tersipu malu mendengar hal itu. Lalu aku mengajaknya ke restoran dan disana kami bertemu dengan klienku yang bernama Alexander. Saat itu aku melihat Alex yang menatap Maya dengan tatapan tertarik dan rasanya aku sangat cemburu jika ada pria lain yang menyukai Maya. Saat itu aku berusaha berkonsentrasi dengan pembahasan bisnis di antara kami meskipun aku tau Alex tidak berhenti menatapa ke arah Maya. Tidak terasa pembahasan kami tentang proyek yang akan kami jalankan bulan depan berakhir dan ini saatnya aku mengajak Maya untuk pergi dari hadapan Alex. Waktu itu Maya merasakan jika aku agak bersikap dingin padanya dan ia berusaha mengajakku berbincang karena aku tau ia tidak suka melihatku bersikap acuh padanya. " Ada apa denganmu? apa kau marah padaku?" Tanya Maya padaku dan aku menggelengkan kepala sambil fokus menyetir. Di sepanjang jalan kami hanya diam membisu sampai aku tiba di rumahnya dan Maya keluar begitu saja dari mobilku tanpa mengucapkan sepatah kata pun padaku. Aku tau ia sangat kesal padaku tetapi aku tidak bisa menahan kecemburuan yang aku rasakan padanya. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan ternyata Karen yang menghubungiku. Ia mengajakku untuk bertemu di sebuah bar yang letaknya tidak jauh dari rumah Maya dan aku berpikir untuk mengalihkan perhatianku dari Maya dengan bertemu Karen meskipun sejujurnya aku sangat malas untuk bertemu dengannya. Tidak beberapa lama kami bertemu di bar dan aku sangat terkejut dengan penampilan Karen yang sangat terbuka dan sepertinya ia sengaja ingin memancingku agar aku kembali bersamanya. Waktu ia menawariku segelas minuman dan aku menerimanya karena saat ini aku butuh banyak minuman untuk menjernihkan pikiranku. Tiba - tiba aku merasa kepalaku sangat pusing dan Karen membantuku keluar dari bar dan masuk ke dalam mobilnya. Saat itu aku setengah sadar dan aku melihat Karen yang menyetir dan ternyata kami menuju ke arah apartemennya. " Kenapa kau membawaku ke apartemenmu?" Tanyaku sambil berusaha menahan diri untuk tidak terjatuh karena aku sangat pusing dan tidak kuat berjalan " Kau tenang saja. Aku akan merawatmu dengan baik." Kata Karen sambil memapah tubuhku hingga kami masuk ke dalam apartemennya. Saat itu ia merebahkan tubuhku di atas ranjang dan aku saat itu tidak sadarkan diri karena aku di dalam pengaruh minuman keras dan saat itu aku bermimpi melihat Maya yang pergi bersama pria lain yang tidak lain adalah Carlos dan aku berusaha mengejar Maya tetapi ia sudah pergi dan aku terbangun ketika menyadari jika di sampingku ada seseorang yang ternyata adalah Karen. Aku sangat terkejut ketika melihat tubuhku yang tertutup selimut dan aku melihat pakaianku berserakan di lantai. Saat itu firasatku mengatakan jika tadi malam telah terjadi sesuatu apalagi aku melihat tubuh Karen yang tertutup selimut dan ia tidak mengenakan sehelai benang pun. Rasanya saat itu hidupku hancur dan aku yakin Maya tidak akan memaafkan perbuatanku kali ini. Saat itu aku berusaha beranjak dari ranjang dan ternyata Karen terbangun. Lalu ia memeluk tubuhku dari belakang sambil melarangku untuk pergi. Sejujurnya saat itu aku ingin segera pergi dari sana karena aku memikirkan Maya. Lalu aku berusaha melepaskan diri dari pelukan Karen dan mengambil pakaianku yang berserakan di lantai. " Frans, aku mohon kau jangan pergi! aku mau kau bertanggung jawab terhadap apa yang kau lakukan tadi malam padaku!" Teriak Karen dan aku tidak memperdulikannya karena yang saat ini ada di pikiranku hanyalah Maya. " Kita bisa bicarakan nanti karena pagi ini aku ada rapat dengan klien." Kataku sambil beralasan padanya agar ia berhenti berteriak padaku. Setelah selesai berpakaian, aku memutuskan untuk pulang ke rumah sebelum aku pergi ke kantor. Aku memilih naik taksi karena mobilku masih berada di parkiran bar sejak tadi malam. Tidak beberapa lama aku tiba di rumah dan aku langsung membersihkan diri. Setelah itu aku berpakaian resmi dan langsung berangkat ke kantor. Aku melihat arlojiku dan aku merasa Maya sudah berangkat ke kantor bersama pamannya. Tidak beberapa lama aku tiba di kantor dan aku langsung berlari ke ruang rapat untuk mengikuti rapat bersama pemegang saham. Rasanya saat itu aku sangat malu karena datang terlambat tetapi aku berusaha menyembunyikan rasa kegugupanku dengan bersikap datar seperti biasanya. Saat itu aku melihat Maya yang tampak serius mencatat semua yang aku jelaskan di depan dan sepertinya ia sejak tadi tidak memandang ke arahku sehingga membuatku sangat sedih. Setelah selesai rapat, aku pergi menghampirinya dan ia menyerahkan catatan yang sejak tadi ia catat saat rapat. Waktu itu aku meminta maaf padanya atas kesalahanku tadi malam dan ia sepertinya sudah melupakan hal itu. " Aku minta maaf atas kejadian tadi malam." Kataku sambil meminta maaf padanya dan ia terlihat sudah melupakan kejadian tadi malam. " Aku sudah memaafkanmu." Kata Maya sambil pergi meninggalkanku dan aku merasa bersalah padanya apalagi mengingat kejadian tadi malam bersama Karen. Rasanya aku tidak sanggup menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Maya karena aku tidak ingin kehilangannya dan saat ini aku berencana ingin melarikan diri dari Karen karena aku yakin tadi malam ia menjebakku hingga aku tidak sadarkan diri agar ia bisa mengelabuiku untuk menikahinya. Aku sangat kenal siapa Karen sesungguhnya karena kami sudah bertahun - tahun bersama dan kali ini aku tidak akan tertipu dengan rencana liciknya padaku. Tiba - tiba ada seorang pria yang datang dan ternyata pria itu adalah ayah Karen. Aku sangat terkejut ketika ia meminta pertanggung jawaban dariku karena ia berpikir aku telah merenggut kehormatan Karen dan saat itu aku yakin jika aku tidak salah meskipun malam itu aku setengah sadar dan aku yakin tidak berbuat macam - macam terhadap Karen. Aku tidak terima ketika ayah Karen membentakku dan mengancamku jika aku tidak mau bertanggung jawab terhadap Karen dan saat itu aku memanggil pihak keamanan untuk membawa ayah Karen pergi dari kantorku dan pria itu bersumpah tidak akan berhenti mengganggu hidupku sampai aku mau bertanggung jawab dengan menikahi Karen. " Ada apa sebenarnya? siapa pria itu?" Tanya Maya padaku dan rasanya aku tidak mungkin menjelaskan kejadian yang sebenarnya padanya karena aku tidak ingin ia membenciku. " Hanya masalah kecil tapi bisa aku atasi sendiri." Kataku sambil memberitahunya dan ia nampak tidak percaya dengan perkataanku. Aku tau hal ini tidak seharusnya terjadi jika tadi malam aku tidak mengikuti keinginan Karen untuk bertemu dengannya dan kali ini aku berusaha memikirkan cara agar aku keluar dari masalah yang di timbulkan oleh Karen. Aku tidak terima di tuduh melakukan perbuatan yang tidak aku lakukan dan aku akan membuktikan kepada mereka jika aku tidak bersalah sehingga aku tidak perlu bertanggung jawab dengan menikahi Karen.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN