BAB 10

1069 Kata
MAYA POV Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi kepada Frans tapi akhir - akhir ini ia lebih banyak diam dan aku berusaha mencari tau apa yang sebenarnya terjadi tetapi aku tidak mendapatkan info apapun. Akhirnya aku bercerita kepada Carlos tentang sikap diam Frans padaku dan ia sangat heran melihatku yang sangat sedih dengan sikap Frans dan ia curiga jika aku ada hubungan lebih dengan Frans dan aku baru ingat jika tidak ada seorang pun yang boleh tau tentang hubungan kami. Saat itu aku berusaha mengalihkan pembicaraan agar Carlos tidak banyak bertanya kepadaku. Aku melihat Frans yang sedang keluar dari kantor dan ia terlihat terburu - buru. Entah kenapa aku merasa ada yang di sembunyikan dariku sehingga ia bersikap dingin padaku. Tiba - tiba ada seseorang yang memanggil namaku dan aku sangat terkejut saat melihat Alex yang datang menghampiriku. Waktu itu Carlos terlihat tidak suka melihat Alex yang mengajakku berbincang dan aku merasa Alex ingin berusaha mendekatiku meskipun aku bersikap biasa saja padanya. Tiba - tiba Carlos mengajakku untuk segera ke kantor karena waktu sudah menunjukkan pukul satu siang dan saatnya kami kembali bekerja. " Mohon maaf kami harus kembali ke kantor karena sudah jam satu siang." Kataku sambil berpamitan kepada Alex dan akhirnya kami kembali ke kantor. " Baiklah kalau begitu. Tolong simpan kartu namaku jika suatu hari kau butuh bantuan dariku." Kata Alex sambil memberiku kartu namanya dan aku menerimanya karena aku tidak ingin menyinggung perasaannya. Akhirnya aku dan Carlos kembali ke kantor dan aku merasa Carlos tidak suka dengan Alex yang berusaha mendekatiku dan aku berusaha bersikap seperti tidak terjadi apa - apa. Saat aku kembali ke ruang kerja, aku belum melihat Frans kembali ke kantor dan aku sangat mencemaskan dirinya karena aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadanya. Tidak beberapa lama Frans tiba di kantor dan ia terlihat sangat cemas. Sepertinya sedang terjadi masalah besar dan aku hanya bisa diam membisu tanpa berani mendekatinya. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul empat sore dan saatnya jam pulang kantor. Tiba - tiba Frans datang menghampiriku dan ia meminta maaf padaku karena seharian ini ia sibuk mengurus bisnisnya dengan klien. Aku tau ia tidak mau bercerita tentang masalah yang dia hadapi sekarang tetapi aku hanya bisa bersabar menunggunya bercerita. Akhirnya ia mengajakku pulang bersama dan di sepanjang perjalanan, kami hanya diam membisu tanpa ada sepatah katapun. Tiba - tiba ponsel Frans berbunyi dan ia seolah tidak perduli dengan orang yang menelfonnya. " Kenapa kau tidak mengangkat telfonnya? siapa tau penting." Kataku sambil memberitahunya dan ia terlihat emosi padaku. " Sebaiknya kau diam saja! aku sedang sibuk menyetir!" Bentak Frans padaku dan aku sangat terkejut dengan sikapnya yang kasar padaku. Waktu itu aku tidak menyangka ia bisa bersikap seperti itu padaku dan saat itu juga aku memintanya untuk memberhentikan mobil karena aku tidak ingin pulang ke rumah bersamanya. Saat itu ia terlihat sangat terkejut dengan perkataanku tetapi ia tidak mau mendengarkan perintahku dan ia memilih untuk melajukan mobilnya secepat mungkin. Rasanya saat itu aku sangat emosi padanya karena ia tidak biasanya bersikap kasar seperti itu padaku dan aku langsung keluar dari mobilnya setelah tiba di rumah dan ia terlihat tidak perduli dan lebih memilih untuk segera pergi tanpa mengucap sepatah katapun padaku. Saat itu paman terlihat curiga padaku saat Frans mengantarku pulang ke rumah. Lalu beliau bertanya padaku tentang hubunganku yang sebenarnya dengan Frans dan aku berkata padanya jika hubunganku dengan Frans hanya sebatas hubungan profesional dan tidak lebih dari itu meskipun paman tidak percaya dengan perkataanku. Saat itu aku memilih menyendiri di kamar karena aku butuh waktu untuk menenangkan diri. " Maya, jika kau ingin makan malam, paman sudah menyediakan makanan di atas meja." Kata paman sambil memberitahuku dari balik pintu kamarku. " Iya paman, terima kasih." Kataku sambil merebahkan tubuhku di atas kasur. Rasanya hari ini sangat berat untukku apalagi sikap Frans sangat dingin padaku dan aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padanya. Waktu itu Frans mengirim pesan padaku dan isi pesan itu adalah ia meminta maaf padaku atas sikapnya yang kasar padaku dan saat itu aku memaafkannya meskipun sampai detik ini ia belum mau bercerita padaku tentang masalah yang ia hadapi saat ini. Keesokan harinya aku terbangun dan melihat jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan setelah itu aku langsung berpakaian dan menyiapkan sarapan untuk kami. Aku melihat paman yang sedang merapikan rambutnya dan aku merasa beliau seperti orang yang sedang jatuh cinta. Tiba - tiba ada seorang wanita yang datang dan ia terlihat sangat cantik dan awet muda meskipun usianya sepantaran dengan pamanku. Wanita itu mengenalkan diri sebagai Sisca dan ternyata ia adalah kekasih pamanku. Waktu itu paman mengenalkanku dengan kekasihnya dan entah kenapa aku merasa wanita itu ada maksud tertentu dengan pamanku. Saat itu tante Sisca mengantar kami ke kantor menggunakan mobil mewahnya dan aku merasa ia seorang wanita yang sangat kaya raya dan penampilannya sangat elegan. Tetapi aku merasa curiga saat melihat ada cincin yang tersemat di jari tante Sisca dan aku berpikir jika tante Sisca sudah menikah dan sepertinya ia berselingkuh dengan pamanku. " Mulai sekarang tante yang akan mengantar kalian ke kantor." Kata Tante Sisca sambil tersenyum kepada pamanku. Aku hanya diam sambil membayangkan apa yang sudah di lakukan pamanku sangat keterlaluan karena ia berselingkuh dengan istri orang dan aku tidak setuju dengan hubungan mereka karena menurutku hubungan mereka sangat terlarang dan aku tidak ingin pamanku mengganggu rumah tangga orang lain. Tidak beberapa lama kami tiba di kantor dan semua orang melihat ke arah kami meskipun paman terlihat acuh dan tidak perduli dengan pandangan orang terhadap dirinya. Aku hanya bisa menunduk tanpa berani menoleh ke depan karena sejujurnya aku sangat malu terhadap sikap paman yang menurutku sudah keterlaluan. Tiba - tiba Carlos menghampiriku dan ia mengajakku untuk pergi ke kantin. Rasanya saat ini aku butuh teman untuk berbincang apalagi hubunganku dengan Frans mulai merenggang karena sikapnya yang berubah dingin. Aku merasa Carlos seorang pria yang menyenangkan dan enak diajak berbincang banyak hal. " Terima kasih sudah mendengarkan segala keluh kesahku." Kataku sambil berterima kasih padanya dan ia tersenyum padaku. " Sama - sama Maya. Aku senang bisa mendengarkan segala keluh kesahmu padaku." Kata Carlos sambil menyesap tehnya. Dari kejauhan aku melihat Frans yang datang secara tiba - tiba dan ia langsung menarik tanganku dan membawaku pergi dari sana. Semua orang melihat ke arah kami dan Frans sudah tidak perduli dengan tanggapan orang kepadanya karena aku tau ia tidak pernah suka jika aku dekat dengan pria lain.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN