BAB 5

1140 Kata
FRANS POV Rasanya hari ini sangat menegangkan ketika aku melihat Maya di lawan oleh pegawaiku yang lain ketika berada di kantin dan saat itu aku berusaha melerai mereka karena aku tidak ingin terjadi pertengkaran di kantorku. Saat itu aku mengajak Maya ke taman sambil berusaha menenangkannya. Saat itu aku spontan memeluknya sambil memberinya ketenangan agar ia bisa melupakan masalah yang di alaminya. Rasanya saat itu aku sangat ingin memberinya perlindungan dan aku tidak akan membiarkan seorang pun menyakitinya. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan ternyata Sandra yang menghubungiku sehingga aku memilih menjauh dari Maya agar ia tidak mendengarkan percakapanku dengan Sandra. Ternyata ia meminta maaf padaku atas kejadian tadi malam dan ia ingin bertemu lagi denganku. Rasanya saat itu aku sangat malas bertemu dengannya karena aku lebih memilih untuk meluangkan waktu bersama Maya dan kali ini aku beralasan ada rapat dengan klien sehingga Sandra tidak bisa memaksaku untuk bertemu dengannya. Setelah selesai menelfon, aku kembali mencari Maya dan ternyata ia sudah kembali ke ruang kerjanya. Lalu aku memandangnya dari kejauhan dan sepertinya ia sudah bisa menenangkan dirinya. Entah kenapa aku ingin membuatkan teh hangat untuknya dan aku berjalan ke arahnya sambil membawakan secangkir teh hangat yang aku yakin pasti ia butuhkan saat ini. " Ini aku buatkan teh hangat untukmu. Aku yakin kau saat ini butuh sesuatu yang hangat untuk tubuhmu." Kataku sambil menyerahkan secangkir teh hangat untuknya. " Terima kasih, seharusnya anda tidak perlu repot - repot membuatkan teh hangat untuk saya." Kata Maya sambil menerima secangkir teh hangat dariku. Tidak beberapa lama aku pergi meninggalkannya karena aku tidak ingin mengganggu konsentrasinya yang sedang sibuk bekerja. Lalu aku kembali ke tempat kerjaku dan aku sangat terkejut ketika mendapat pesan dari Sandra yang isinya foto dirinya yang sedang berada di sebuah kafe dan ia menunjukkan dirinya yang memakai gaun berwarna putih yang transparan dan memamerkan kulitnya yang sangat putih. Rasanya saat itu aku tidak perduli dengannya dan lebih memilih memeriksa dokumen yang harus aku tanda tangani. Tiba - tiba ada pesan masuk di ponselku dan aku sangat terkejut ketika mendapat pesan dari nomor yang tidak di kenal. Ternyata itu adalah nomor Karen dan rasanya aku sangat terkejut ketika ia masih menyimpan nomorku setelah sekian lama kami tidak berkomunikasi. Ternyata ia baru tiba di Jakarta dan ia sangat ingin menemuiku nanti malam di sebuah restoran yang dulu sering kami kunjungi dan rasanya kenangan lama terngiang di pikiranku dan aku merasa jika Karen ingin berusaha mendekatiku lagi setelah dulu ia yang pergi meninggalkanku karena lebih memilih melanjutkan pendidikan di luar negeri. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore dan saatnya jam pulang kantor. Aku melihat Maya masih berkutat dengan pekerjaannya dan saat itu aku menyuruhnya untuk segera pulang ke rumah karena aku tau hari ini Maya mengalami hari yang sangat berat. " Sebaiknya kau segera pulang dan lanjutkan pekerjaan besok pagi." Kataku sambil menyuruhnya menghentikan pekerjaannya. " Baik Pak." Kata Maya sambil membereskan pekerjaannya dan entah kenapa saat itu aku ingin mengantarnya pulang ke rumah dan saat aku menawarinya untuk pulang bersamaku, ia langsung menolak ajakanku dan lebih memilih pulang bersama pamannya. Entah kenapa aku merasa Maya menjaga jarak denganku dan aku merasa tidak nyaman dengannya sampai aku berpikir jika aku membuat kesalahan sehingga ia tidak mau bersamaku. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut ketika Karen menelfonku dan mengajakku untuk bertemu di apartemennya. Akhirnya aku menemuinya di apartemennya dan saat tiba disana, aku sangat terkejut ketika Karen memelukku dengan erat sambil mengatakan kata rindu padaku. Entah kenapa aku merasa kenangan yang dulu sudah lama ku kubur tiba - tiba terngiang di pikiranku dan waktu itu aku hanya bisa terdiam tanpa membalas pelukannya. Saat itu ia meminta maaf atas kejadian di masa lalu dan ia ingin mengulang masa indah seperti dulu tetapi aku berusaha menjaga jarak dengannya karena sampai saat ini aku masih sakit hati karena ia pergi meninggalkanku begitu saja dan setelah sekian lama ia kembali padaku dan memohon untuk mengulang masa indah yang aku rasa tidak mungkin akan terjadi lagi. " Aku harap kau bisa memberiku kesempatan untuk berubah dan aku berjanji padamu tidak akan pergi meninggalkanmu lagi seperti dulu." Janji Karen padaku dan saat itu aku hanya terdiam membisu tanpa merespon perkataannya. " Sebaiknya aku segera pulang karena masih ada urusan." Kataku sambil pergi meninggalkannya tetapi ia tidak menyerah begitu saja dan ia memeluk punggungku dari belakang sambil membisikkan kata cinta padaku. Entah kenapa saat itu aku merasa sedih sekaligus aku berusaha untuk menahan tangis mengingat perpisahan terakhir kami saat ia memutuskan untuk pergi meninggalkanku. Waktu itu aku berusaha melepaskan diri darinya dan aku memilih pergi karena aku tidak ingin tersakiti olehnya. Sudah cukup ia meninggalkan luka yang cukup dalam di hatiku dan kali ini aku tidak ingin mengulangi kesalahan untuk yang kedua kalinya. Malam ini aku merenung seorang diri sambil memikirkan rencanaku selanjutnya. Aku sangat pusing ketika Karen tidak berhenti menghubungiku sehingga aku terpaksa mematikan ponselku untuk sementara waktu karena saat ini aku tidak ingin di ganggu oleh siapapun. Tiba - tiba aku teringat dengan Maya dan rasanya aku sangat ingin menemuinya sehingga aku memutuskan untuk ke rumah pamannya agar aku bisa menemui Maya. Sekitar setengah jam aku baru tiba di rumah Haris dan aku melihat Maya yang baru saja membereskan meja makan. Waktu itu Haris mengajakku makan malam tetapi aku menolaknya secara halus dan aku beralasan ingin membicarakan hal penting dengan Maya. Lalu Haris memanggil Maya dan tidak beberapa lama Maya datang menghampiriku dan ia sangat terkejut melihat kedatanganku. Waktu itu aku mengajaknya keluar dengan alasan untuk membahas masalah pekerjaan dan Maya menuruti keinginanku. Lalu aku mengajaknya ke sebuah kafe dan saat itu aku dengan terang - terangan memberitahunya jika aku sangat membutuhkan seseorang untuk berada di sampingku dan aku merasa ia yang membuatku nyaman. " Maaf jika aku mengganggu waktumu tetapi saat ini aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku karena aku merasa nyaman saat berada di dekatmu." Kataku sambil memperhatikan ekspresinya yang tiba - tiba berubah. Waktu itu Maya terlihat gugup dan ia tidak berani memandang ke arahku sehingga aku memegang wajahnya sehingga ia melihat ke arahku. Aku merasa Maya tersipu malu ketika aku memandangnya dengan intens dan saat itu aku terkejut ketika ponsel Maya berbunyi dan ia meminta ijin untuk mengangkat telfon. Aku melihat raut wajah Maya berubah menjadi sedih dan sepertinya ia sedang ada masalah. Tidak beberapa lama Maya mengakhiri pembicaraan dan saat itu ia meminta ijin untuk menjenguk ibunya di desa dan ternyata saat ini ibunya sedang sakit dan aku sangat memahami jika saat ini ia sangat ingin merawat ibunya dan aku mengijinkannya untuk tidak masuk bekerja. Maya terlihat sangat bersyukur sekaligus berterima kasih padaku karena sudah mengijinkannya untuk menjenguk ibunya di desa dan saat itu aku memberinya sejumlah uang untuk biaya transport dan uang makan untuknya selama ia berada di desa. Saat itu Maya spontan memelukku dan rasanya saat itu aku sangat bahagia sekaligus aku sangat senang bisa membantunya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN