BAB 6

1083 Kata
MAYA POV Semakin lama hubunganku dengan Frans semakin jauh dan kami hanya sebatas hubungan pekerjaan. Aku melihat akhir - akhir ini ia sering pulang lebih cepat dan aku tidak sengaja pernah mendengar ia sedang berbicara dengan seorang wanita di ruang kerjanya. Saat itu aku melihat ia keluar dengan seorang wanita dan sepertinya mereka punya hubungan yang sangat dekat. Entah kenapa saat itu aku sangat cemburu melihat kedekatan mereka dan aku memilih untuk mengalihkan perhatianku dengan fokus bekerja. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul dua siang dan Frans belum kembali ke kantor. Aku merasa sangat cemas memikirkannya karena aku tau ia sekarang sedang bersama seorang wanita dan hal itu membuatku sangat panik. Tidak beberapa lama Frans tiba di kantor dan saat itu ia datang menghampiriku sambil membawakan makanan untukku. Ia tau jika aku belum makan siang dan ia menyuruhku untuk berhenti bekerja. Saat itu aku menurutinya meskipun aku tidak nafsu makan karena seharian ini aku sibuk memikirkannya bersama wanita lain. " Sebaiknya kau makan siang dulu. Aku tau kau belum makan siang sehingga aku membelikanmu makanan." Kata Frans sambil memberiku nasi kotak dan rasanya aku sangat senang karena ia sangat perhatian padaku. " Terima kasih." Jawabku singkat sambil menerima nasi kotak itu dan ia pergi meninggalkanku. Setelah itu aku melihat isi nasi kotak itu dan sejujurnya aku sangat lapar sehingga aku menghabiskan makanan itu. Setelah selesai makan, aku melihat Frans sedang berkutat dengan dokumen yang ia periksa dan aku berharap tidak ada kesalahan yang aku buat kali ini. Tidak beberapa lama Frans memanggilku dan ia memberitahuku untuk merevisi beberapa dokumen. Lalu aku langsung merevisi dokumen itu meskipun di dalam hati aku sangat takut jika Frans akan memarahiku karena kesalahan yang aku perbuat. Tiba - tiba Frans masuk ke ruang kerjaku sambil membawakan secangkir teh hangat untukku dan ia menaruh minuman itu di atas meja kerjaku. Aku berterima kasih padanya karena sudah membuat teh hangat untukku dan aku sangat terkejut ketika ia berdiri di belakangku dan memijat kedua pundakku. Rasanya aku tidak menyangka ia akan sedekat ini denganku apalagi aku bisa merasakan tangannya menyentuh pundakku. Tiba - tiba aku tersadar ketika Frans melambaikan tangan di depanku dan ternyata aku sedang melamun ketika Frans berada di depanku. Saat itu ia meminta dokumen yang aku revisi dan aku segera menyerahkan dokumen itu padanya. " Lain kali kau jangan melamun karena pekerjaanmu sangat banyak." Kata Frans sambil memberitahu dan ia langsung pergi dari ruang kerjaku. Saat itu aku sangat malu dengan diriku sendiri dan aku berjanji pada diriku sendiri jika ini yang terakhir kalinya aku melamun tentang dirinya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan aku langsung buru - buru membereskan pekerjaanku. Tiba - tiba Frans sudah berdiri di depan ruang kerjaku dan ia menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Aku menolak ajakannya tetapi ia memaksaku untuk mengantarku pulang karena ada yang ingin ia bahas denganku. Akhirnya aku mengiyakan ajakannya dan rasanya jantungku berdebar kencang saat berada di dekatnya. Tiba - tiba ia menyatakan perasaannya padaku jika ia menyukaiku dan saat itu aku terdiam membisu tanpa berani memandang ke arahnya. Lalu ia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan ia memegang tanganku. Saat itu aku melihat wajahnya yang menampakkan keseriusan dan ia mencium tanganku sambil mengucapkan kata cinta padaku. Rasanya saat itu aku tidak bisa berkata - kata karena aku sangat bahagia dengan kata cinta yang ia ungkapkan padaku. " Aku sudah lama menyukaimu dan aku sangat ingin kau menjadi kekasihku." Kata Frans sambil mencium tanganku dengan lembut. Saat itu aku tidak bisa berkata - kata karena aku tidak tau harus berbuat apa dan aku sangat terkejut ketika Frans memelukku dengan erat dan ia sangat berharap aku mau menjadi kekasihnya dan saat itu aku menjawab sesuai yang ia inginkan dan ia sangat bahagia mendengarnya. Sejak saat itu kami berjanji untuk merahasiakan hubungan kami dari siapapun karena kami tidak ingin ada seorang pun yang mengganggu hubungan kami dan aku sangat ingin hubungan kami bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius karena sejujurnya aku sangat mencintai Frans. Tidak beberapa lama kami sampai di rumah dan aku sangat berterima kasih padanya karena sudah mengantarku pulang dan sebelum aku keluar dari mobil, ia mencium kedua pipiku dan rasanya aku sangat bahagia karena akhirnya aku dan Frans menjalin hubungan asmara. Keesokan harinya aku terbangun ketika paman mengetuk pintu kamarku dan aku tersadar jika saat ini sudah jam enam pagi dan aku langsung pergi ke kamar mandi. Setelah itu aku berpakaian dan menyiapkan sarapan untuk kami. Setelah sarapan, aku melihat ada mobil yang berhenti di depan rumah dan ternyata Frans yang datang. Aku sangat terkejut melihat kedatangannya ke rumah dan ternyata ia ingin menjemputku. Saat itu paman terlihat curiga kepada Frans karena tidak biasanya menjemputku di rumah. Waktu itu Frans beralasan jika kami akan menemui klien di tempat lain sehingga paman tidak curiga dengan hubungan kami. Sejujurnya aku sangat bahagia karena Frans menjemputku dan sepertinya ia tidak ingin jauh dariku. Aku bisa melihat tatapan cinta yang terpancar di kedua matanya dan aku merebahkan kepalaku di pundaknya dan aku bisa mencium aroma parfum dari tubuhnya. Frans sangat senang dengan sikapku yang manja padanya dan ia mencium puncak kepalaku. " Aku berharap hubungan kita akan bahagia seperti ini." Kata Frans sambil menggenggam tanganku dan aku tersenyum padanya. " Aku juga berharap seperti itu karena aku tidak ingin kehilanganmu." Kataku sambil mencium tangan kami yang terjalin erat. Tidak beberapa lama Frans mengajakku ke sebuah warung makan di pinggir jalan dan ia mengajakku sarapan bersama. Saat itu aku menolak untuk makan karena aku masih kenyang sehingga aku hanya menemaninya sarapan. Aku melihat ia sangat lahap menghabiskan makanannya dan aku sangat senang melihatnya sangat bahagia ketika bersamaku. Setelah selesai sarapan, kami pergi ke kantor dan tidak beberapa lama kami tiba di kantor. Saat itu orang - orang melihat ke arah kami dan Frans seperti tidak perduli dan aku hanya bisa menundukkan kepala karena aku tidak tahan dengan perkataan orang - orang di sekitar yang mencibirku karena kedekatanku dengan Frans. Tiba - tiba ada seorang wanita yang menghadang di depan pintu ruang kerja Frans dan saat itu Frans menyuruhku untuk segera masuk ke ruang kerjaku. Entah kenapa aku tidak suka melihat wanita itu datang menghampiri Frans karena sejujurnya aku sangat cemburu jika Frans dekat dengan wanita lain. Aku hanya bisa mengintip di balik jendela ketika melihat wanita itu sedang berbincang dengan Frans tetapi aku sangat kesal ketika tidak tau apa yang mereka bicarakan disana. Aku berharap perasaan Frans padaku tidak berubah karena aku tidak ingin kehilangannya dan aku sangat ingin ia selalu bersamaku sampai hubungan kami ke tahap yang lebih serius.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN