BAB 12

1068 Kata
MAYA POV Perpisahanku dengan Frans membawa luka yang mendalam dan sekarang aku hanya bisa pasrah dengan keadaanku sekarang dan aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena aku tidak sanggup harus bertemu dengan Frans. Aku menitipkan surat pengunduran diri kepada Carlos dan ia sangat menyayangkan jika aku harus keluar dari perusahaan. Saat itu aku memberitahunya jika aku akan kembali ke kampung halamanku dan ia berinisiatif untuk mengantarku pulang tetapi aku menolak ajakannya karena aku tidak ingin merepotkannya karena selama ini ia sangat baik padaku. Tetapi Carlos memaksa sehingga ia mengantarku dengan mobilnya. Di sepanjang perjalanan, Carlos mengajakku berbincang dan aku sangat mengerti maksudnya agar aku tidak sedih dengan kejadian yang aku alami. Aku sangat terkejut ketika Carlos mengetahui jika aku memiliki hubungan asmara dengan Frans tanpa Frans memberitahunya. Saat itu Carlos berusaha menghiburku dan entah kenapa aku merasa ia mulai berani mengungkapkan perasaannya padaku. " Aku siap menjadi pelindungmu jika Frans tidak bisa menjagamu dengan baik. Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku jatuh cinta padamu dan aku tidak ingin melihatmu terluka karena Frans." Kata Carlos sambil memberitahuku dan pandangannya fokus ke depan karena ia sedang menyetir. " Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu padaku." Kataku sambil berterima kasih padanya dan ia menoleh kepadaku sambil tersenyum padaku. Tidak terasa sudah dua jam lebih kami di perjalanan dan tidak beberapa lama kami sampai di kampungku. Rasanya aku sangat merindukan ibu karena hanya kepada beliau aku kembali dan aku berjanji dengan diriku sendiri tidak akan pergi meninggalkan beliau. Tidak hari sudah menjelang petang sampai aku tiba di rumah dan ibu sangat terkejut melihat kedatanganku ke rumah. Saat itu kami saling berpelukan dan ibu menangis terharu karena beliau terlihat sangat merindukanku. Begitu juga denganku yang sangat merindukan ibu dan kali ini aku berjanji kepada beliau tidak akan pergi meninggalkannya lagi. Saat itu aku mengenalkan Carlos kepada ibuku dan entah kenapa aku merasa ibu sangat menyukai Carlos karena Carlos bersikap sangan sopan kepada ibuku. Waktu itu ibu menyuruh Carlos untuk menginap di rumah karena hari sudah menjelang malam dan Carlos mengiyakan tawaran ibu untuk menginap di rumah. Sepertinya Carlos tidak mempermasalahkan menginap di rumahku yang sangat sederhana dan jauh dari kata mewah seperti rumah di Jakarta. " Aku sangat berterima kasih kepada ibumu yang sudah menawariku untuk menginap di rumahmu. Aku sangat suka pemandangan disini." Kata Carlos sambil melihat pemandangan di sekitar rumahku. " Kau boleh kapan saja menginap disini. Ibu sudah menganggapmu seperti anaknya sendiri." Kataku sambil memberitahunya dan ia tersenyum padaku. Saat itu aku membalikkan badan dan menerawang kedepan sambil memikirkan masa depanku. Tiba - tiba Carlos memelukku dari belakang dan rasanya aku sangat terkejut dengan perlakuannya padaku. Saat itu ia membisikkan kata cinta di telingaku dan aku teringat dengan Frans yang pernah berkata seperti itu padaku. Aku langsung melepaskan diri dari Carlos dan aku memilih pergi ke dalam kamarku. Rasanya saat itu aku sangat sedih mengingat hubunganku dengan Frans harus berakhir dan kali ini aku mencoba untuk melupakan semua yang terjadi saat aku berada di Jakarta. Tidak beberapa lama ibu mengetuk pintu kamarku dan mengajakku untuk makan malam bersama dan saat itu aku tidak nafsu makan karena aku belum bisa berhenti memikirkan Frans. Lalu aku memberitahu ibu jika aku masih membereskan kamarku sehingga aku tidak perlu makan malam bersama Carlos. Entah kenapa perpisahanku dengan Frans membuat hatiku semakin hancur dan kali ini aku berusaha menutup hati untuk pria manapun karena aku tidak ingin sakit hati untuk kedua kalinya. Keesokan harinya aku terbangun dan menyadari jika hari sudah menunjukkan pukul enam pagi. Aku terbiasa bangun pagi dan mengingat kebiasaanku saat aku masih bekerja di Jakarta. Aku berusaha melupakan semua yang terjadi dan kali ini aku bertekad untuk mencari pekerjaan agar aku tidak menganggur selama berada di desa. Aku melihat ibu yang sedang memasak di dapur dan ternyata Carlos membantu ibu memasak. Rasanya aku sangat malu mengingat kejadian semalam dan aku berusaha menghindari Carlos karena aku merasa tidak nyaman padanya. Saat itu Carlos terlihat merasa bersalah padaku dan ia meminta maaf padaku atas kejadian kemarin. Aku bersyukur karena hubungan kami membaik meskipun aku tau sampai kapanpun aku tidak bisa membalas perasaannya padaku. Setelah selesai makan, Carlos berpamitan kepada kami karena ia harus pulang ke Jakarta. Aku berdoa semoga Carlos mendapatkan wanita yang baik dan bisa mencintainya dengan tulus. " Terima kasih sudah membolehkan saya untuk menginap di rumah ibu." Kata Carlos sambil berterima kasih kepada ibu dan ibu terlihat sangat kehilangan Carlos karena aku tau daridulu ibu sangat kehilangan kakak laki - lakiku yang meninggal saat berada di dalam kandungan dan beliau menganggap Carlos seperti anaknya sendiri. " Sama - sama nak. Lain kali kau boleh menginap disini karena pintu rumah kami terbuka untukmu." Kata ibu sambil memeluk Carlos dengan erat dan entah kenapa aku merasa terharu melihat pemandangan itu. Tidak beberapa lama Carlos pergi dari rumah dan aku melihat ibu tidak berhenti menangis melihat kepergian Carlos dan aku berusaha menenangkan beliau sampai beliau merasa tenang. Saat itu ibu memberitahuku jika ada sekolah dasar yang membutuhkan seorang guru dan ibu menyuruhku untuk melamar kerja sebagai seorang guru di sekolah itu. Saat itu aku langsung mengirim lamaran ke sekolah dan aku berharap bisa diterima bekerja sebagai guru di sekolah itu karena aku sangat membutuhkan pekerjaan untuk membiayai kehidupanku bersama ibu. Ternyata hari itu juga aku langsung mengikuti wawancara kerja dengan kepala sekolah. Rasanya saat itu aku sangat gugup karena takut tidak bisa menjawab pertanyaan selama wawancara berlangsung tetapi aku bisa melalui proses wawancara kerja dengan baik dan aku sangat terkejut ketika dinyatakan diterima bekerja sebagai guru di sekolah itu. Sejujurnya aku sangat bahagia karena mendapatkan pekerjaan baru sebagai guru meskipun gajinya tidak terlalu besar tetapi aku tetap bersyukur kepada Tuhan diberi pekerjaan baru selama aku berada di desa. " Selamat, anda diterima bekerja sebagai guru di sekolah kami. Mulai minggu depan anda bisa mengajar di sekolah kami." Kata kepala sekolah sambil memberiku ucapan selamat kepadaku dan aku mengucapkan terima kasih kepadanya karena sudah menerimaku sebagai guru di sekolah itu. " Terima kasih anda sudah menerima saya sebagai guru di sekolah ini." Kataku sambil berterima kasih kepada beliau dan saat itu aku sangat ingin segera memberitahu ibu tentang kabar baik ini. Saat aku tiba di rumah, aku sangat terkejut ketika melihat semua orang berada di rumahku dan aku sangat terkejut mengetahui ibuku sudah tiada dan aku merasa sangat sedih karena wanita yang aku sayangi telah pergi meninggalkanku untuk selama - lamanya dan aku merasa sangat menyesal belum bisa membahagiakan ibu hingga detik terakhir hidupnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN