BAB 13

1862 Kata
FRANS POV Sudah sebulan Maya menghilang dari hidupku dan aku tidak mengetahui keberadaannya. Sejujurnya aku sangat merindukannya dan sangat ingin menemuinya tetapi sampai detik ini aku tidak menemukan keberadaannya. Waktu itu aku berpikir jika Carlos tau tentang keberadaan Maya sehingga aku berusaha menanyakan keberadaan Maya tetapi ia seperti tidak mau memberitahuku dan hal itu membuatku sangat kacau. Sepertinya Oscar sengaja tidak memberitahuku karena ia sepertinya sudah berjanji kepada Maya untuk tidak memberitahukan hal ini kepadaku. Sampai akhirnya aku terpaksa memaksa Haris untuk memberitahuku dimana keberadaan Maya tetapi ia tetap tidak mau memberitahuku dan hal itu membuatku sangat murka padanya dan aku memutuskan untuk memecatnya dari perusahaanku karena ia tidak mau menuruti keinginanku. " Mulai sekarang, kau ku pecat dari perusahaanku!" Kataku sambil menatap Haris dengan tajam padanya dan ia hanya menundukkan kepala. " Mohon maaf Tuan. Saya tidak bisa memberitahu anda dimana keberadaan Maya karena saya sudah berjanji padanya untuk tidak memberitahu siapapun tentang keberadaannya." Kata Haris sambil meminta maaf padaku dan ia pergi dari hadapanku. Sejujurnya saat itu aku sangat menyesal dengan tindakanku yang gegabah tetapi aku tidak bisa menahan emosi ketika semua orang tidak mau memberitahuku tentang keberadaan Maya. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut ketika Karen menghubungiku. Saat itu aku mematikan ponsel karena saat ini aku tidak ingin di ganggu oleh siapapun. Akhirnya aku memutuskan untuk menyewa jasa detektif untuk mencari keberadaan Maya dan aku berharap kali ini aku berhasil mendapat informasi tentang keberadaan Maya. Aku menghubungi Eddie dan ia bersedia untuk membantu mencari informasi tentang Maya. Aku berjanji padanya akan membayarnya dengan harga yang mahal jika ia berhasil mendapatkan alamat rumah Maya dan ia berjanji akan secepatnya memberiku informasi. Setelah menghubungi Eddie, aku memutuskan untuk menghibur diri di sebuah bar dan kali ini aku hanya ingin lepas dari masalah hidup yang ku hadapi. Saat aku tiba disana, banyak wanita yang berusaha mendekatiku dan aku mengacuhkan mereka karena aku tidak ingin di ganggu oleh siapapun. Tiba - tiba aku melihat ada seorang wanita yang di ganggu oleh seorang pria berbadan kekar dan sepertinya pria itu ingin menyakiti wanita itu. Langsung aku mendatangi pria itu dan menyingkirkan wanita itu dari pria yang berusaha menyakitinya. Saat itu terjadi keributan di bar karena aku berusaha membela kehormatan wanita itu dan pihak keamanan menyuruh kami untuk keluar dari bar. Aku bersyukur wanita itu baik - baik saja dan saat itu aku berusaha mengantarnya pulang karena ia terlihat sangat tertekan dengan peristiwa yang baru saja ia alami. " Bagaimana denganmu? apa kau baik - baik saja?" Tanyaku pada wanita itu dan ia mengangguk tanda setuju. Ia terlihat sangat pucat dan lemas sehingga aku memberinya botol minuman yang ada di mobil dan menyuruhnya untuk minum. " Terima kasih sudah menolongku. Aku tidak tau apa yang akan terjadi pada diriku jika kau tidak segera menyelamatkanku dari pria itu." Kata wanita itu sambil berterima kasih padaku dan aku sangat senang bisa menolong wanita itu. Lalu aku mengantarnya pulang ke rumah dan ternyata ia tinggal tidak jauh dari rumahku. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Luna dan sejujurnya aku sangat senang bisa menolongnya. Waktu itu aku memberinya kartu namaku agar sewaktu - waktu ia bisa menghubungiku jika ia membutuhkan bantuanku. Setelah itu aku memutuskan untuk pulang ke rumah dan rasanya malam ini aku sangat lelah apalagi aku tidak bisa berhenti memikirkan Maya yang sekarang tidak tahu keberadaannya dimana. Keesokan harinya aku terbangun dan melihat waktu menunjukkan pukul enam pagi. Aku langsung bangkit dari ranjang dan memutuskan untuk mandi. Hari ini aku ada rapat dengan pemegang saham dan aku tidak ingin datang terlambat. Sekitar satu jam aku sudah siap untuk berangkat ke kantor dan tiba - tiba aku teringat di saat seperti ini ada Maya yang selalu mengingatkan untuk berdoa sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Sejujurnya aku sangat merindukannya sampai tidak terasa aku meneteskan air mata saat mengingatnya. Rasanya aku sangat ingin meminta maaf padanya atas semua yang terjadi di antara kami. Aku berharap Tuhan segera mempertemukan kami kembali. Tiba - tiba aku tidak sengaja melihat Luna yang berada di halte bus dan aku memberhentikan mobilku tepat di depannya dan ia sangat terkejut melihatku. " Ayo, aku antar kau." Kataku sambil menawarkan diri untuk mengantarnya dan ia mau ku antar ke kantornya karena ternyata kami searah. " Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu." Kata Luna sambil tersipu malu dan entah kenapa aku merasa ia menyukaiku dari sikapnya yang terlihat gugup saat berada di dekatku. Entah kenapa dari dulu wanita tidak bisa menolak pesonaku dan mereka dengan mudahnya jatuh hati padaku meskipun aku tidak melakukan usaha untuk mendapatkan perhatian dari mereka. Tidak beberapa lama kami sampai di kantor Luna dan ia mengucapkan terima kasih padaku. Ia berjanji untuk mentraktirku makan siang karena sudah mengantarnya ke kantor dan aku menerima tawarannya karena saat ini aku butuh teman untuk bercerita. Setelah mengantar Luna, aku langsung pergi ke kantor karena satu jam lagi aku menghadiri rapat dengan pemegang saham. Kali ini aku tidak ingin terlambat dan sekitar lima belas menit aku tiba di kantor. Aku bersyukur karena di kantor masih sepi sehingga aku bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti rapat. Tidak beberapa lama aku melihat Carlos tiba di kantor dan saat itu ia bersikap aneh padaku dengan menjaga jarak dariku. Aku yakin ini ada hubungannya dengan Maya karena aku tau ia sangat dekat dengan Maya apalagi ia menyimpan perasaan cinta kepada Maya. Saat itu aku berusaha untuk fokus mempersiapkan segala hal untuk rapat dengan pemegang saham sehingga aku hanya berkata seperlunya saja kepada Carlos. " Sebaiknya kau lupakan Maya karena sampai kapanpun kalian tidak akan bisa bersatu." Kata Carlos sambil memberitahuku dan aku sangat terkejut mendengar hal itu darinya. " Sampai kapanpun aku tidak akan bisa melupakan Maya karena aku sangat mencintainya!" Kataku dengan nada tinggi dan aku pergi meninggalkannya begitu saja. Rasanya aku sangat kesal mendengarkan perkataan Carlos yang sangat menyakiti perasaanku dan sampai kapanpun aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Maya kembali ke sisiku karena sampai detik ini pun aku masih mencintainya. Tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan posisi Maya di hatiku. Setelah selesai rapat, aku teringat ketika tadi pagi Luna mengajakku makan siang dan kami bejanji untuk bertemu di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari kantorku. Sejujurnya aku sangat senang mengenal sosok wanita seperti Luna karena ia seorang wanita yang sangat menyenangkan dan ramah. Entah kenapa sosoknya mengingatkanku dengan Maya dan sejujurnya aku sangat merindukan Maya. Saat itu Luna seperti merasakan apa yang aku rasakan dan ia berusaha menghiburku agar aku melupakan kesedihanku. Aku sangat berterima kasih padanya karena ia sudah mau menjadi tempat ku berkeluh kesah dan saat ini aku dan Luna berteman baik. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang dan saatnya kami kembali ke kantor masing - masing. Sejujurnya aku sangat bersyukur dengan kehadiran Luna karena ia menghiburku di saat Maya tidak berada di sampingku. Tiba - tiba aku tidak sengaja bertemu dengan Sandra di jalan dan saat itu kami berbincang sebentar dan ia ingin mengajakku makan malam bersama. " Aku harap nanti malam kau mau makan malam bersamaku karena sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama." Kata Sandra dengan senyumannya yang pasti membuat pria lain tidak bisa menolak keinginannya. " Baiklah, kita makan malam di restoran biasanya." Kataku sambil memberitahunya dan ia setuju denganku. Akhirnya aku kembali ke kantor dan rasanya hari ini aku tidak bisa fokus melakukan apapun karena aku tidak bisa berhenti memikirkan Maya. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut melihat nama Maya yang terpampang di layar ponselku. Saat aku ingin mengangkat telfon, tiba - tiba jaringan terputus begitu saja dan aku langsung menghubungi Maya tetapi ia tidak mengangkat telfonku. Lalu aku mengiriminya pesan tetapi ia tidak merespon sehingga membuatku semakin frustasi. Aku tidak tau apa yang terjadi padanya sekarang tetapi aku sangat ingin bertemu dengannya karena aku sudah tidak kuat menahan kerinduan ini apalagi sudah sebulan kami berpisah dan ia baru hari ini mengabariku dan sejujurnya ini kesempatanku untuk meraihnya kembali ke sisiku. Malam ini aku tidak bersemangat untuk bertemu dengan Sandra tetapi aku sudah terlanjur berjanji padanya untuk makan malam bersama. Seperti biasa Sandra terlihat sangat cantik dan anggun. Di balut dengan gaun yang senada dengan warna kulitnya, ia terlihat sangat mempesona. Meskipun begitu tidak ada yang bisa menggantikan posisi Maya di hatiku karena Maya sangat istimewa di hidupku. Saat itu aku berusaha bersikap sebaik mungkin padanya dan ia sangat dengan perlakuanku yang sangat baik padanya. Saat itu kami berbincang seputar bisnis dan sepertinya Sandra tertarik untuk berinvestasi di perusahaanku mengingat perusahaanku yang semakin maju. Sejujurnya aku sangat senang mendengarnya ingin menjadi investor di perusahaanku karena aku tau Sandra akan mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk berinvestasi di perusahaanku. Tiba - tiba Sandra menarikku ke lantai dansa ketika mendengar suara musik. Sejujurnya saat itu aku berpura - pura menikmati kebersamaan kami dan Sandra tidak menyadari hal itu. Ia memelukku sangat erat dan rasanya aku teringat ketika aku dan Maya berpelukan seperti ini. Seandainya Maya ada disini, aku tidak akan mau bersama dengan Sandra karena wanita yang kuinginkan hanyalah Maya. " Terima kasih kau mau bersamaku. Aku sangat merindukanmu." Kata Sandra berbisik di telingaku. Saat itu aku hanya terdiam membisu tanpa memberi respon padanya karena yang ku pikirkan saat itu hanya Maya. Setelah selesai berdansa, kami kembali ke tempat duduk dan aku melihat arlojiku yang menunjukkan pukul sembilan malam. Waktu itu Sandra memintaku untuk mengantarnya pulang ke apartemennya dan sejujurnya saat itu aku sangat malas untuk memenuhi permintaannya tetapi akhirnya aku melakukan yang ia inginkan karena aku tidak ingin kehilangan investor. Di sepanjang jalan, Sandra tidak henti menarik perhatianku dengan bahasa tubuhnya yang mengisyaratkan ia sangat ingin menjalin hubungan serius denganku. Aku hanya diam membisu sambil fokus menyetir di jalan. Aku tidak ingin konsentrasiku terganggu olehnya hingga akhirnya kami sampai di apartemennya. Waktu itu ia menyuruhku untuk masuk ke dalam apartemennya tetapi aku menolak keinginannya karena aku sangat ingin segera pulang ke rumah. Sandra terlihat kecewa denganku tetapi ia berusaha menyembunyikan kekecewaannya dengan bersikap datar padaku. Lalu aku memutuskan untuk pulang ke rumah karena aku sangat lelah dan ingin segera beristirahat. Tidak beberapa lama aku tiba di rumah dan aku memutuskan untuk beristirahat tetapi aku tidak bisa tidur dengan cepat karena pikiranku terfokus kepada Maya. Saat itu aku berusaha menghubungi Maya tetapi tidak ada jawaban. Aku berpikir mungkin belum saatnya kami untuk bertemu dan aku akan menunggu ia siap untuk menghubungiku lagi karena sejujurnya aku tidak ingin kehilangannya. Lalu aku memutuskan untuk memejamkan mata sampai aku bermimpi bertemu dengan Maya. Aku melihat ia sangat kurus dan wajahnya terlihat sangat sedih. Sepertinya ia sangat merindukanku sehingga aku memeluknya dengan erat dan menyampaikan rasa rinduku padanya. Maya meminta maaf padaku karena ia terpaksa pergi meninggalkanku karena ia tidak ingin merasakan sakit saat melihatku bersama wanita lain. Tiba - tiba aku terbangun ketika mendengar bunyi alarm yang menunjukkan pukul lima pagi dan aku tersadar jika aku baru saja bermimpi bertemu dengan Maya. Aku berharap mimpiku bisa menjadi kenyataan karena aku sangat merindukannya. Lalu aku memutuskan untuk segera mandi dan berpakaian karena aku harus berangkat ke kantor lebih awal. Setelah selesai berpakaian, aku membuat secangkir kopi dan selembar roti lapis untuk sarapan. Aku melamun sambil membayangkan Maya berada di sampingku. Aku berharap suatu hari nanti kami bisa bersama seperti dulu karena sejujurnya hanya ia yang ku inginkan menjadi pendamping hidupku.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN