"Kamu atau dia ?" *** Azzam terlihat berjalan pelan sembari melangkah masuk ke dalam rumah dengan perasaan berkecamuk. Pemuda beriris mata kecokelatan itu refleks tersenyum ramah saat matanya tidak sengaja bertubrukan dengan mata ustadz Muslim yang sudah beranjak dari tempat duduknya saat melihat kemunculan pemuda itu. Adiba yang tengah duduk di samping sang ayah hanya mencicit malu dengan sekilas menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Azzam melirik Azura yang hanya mengedikan bahu tidak tahu dengan alis bertautan. "Ustadz dari tadi?" Tanya pemuda itu sudah mendudukan diri sembari berhadapan dengan ayah dan putri tunggalnya itu. "Lumayan," balasnya singkat, Azzam hanya menganggukan kepalanya lemah. "Kedatangan kami disini dengan niat baik, Zam. Adiba sudah mengutarakan semua