Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ibarat ombak di lautan, laut kian pasang tambah kencang deburnya, menghantam bibir pantai, membelai setitik demi titik pasir di gigir, meninggalkan jejak basah khas belaian mesra ombak lautnya. Pun, begitu dengan Bintang. Rasa inginnya terhadap Khala kian pasang tambah kencang serangan, menghajar bibir Khala dengan bibirnya, membelai seinci demi inci tepian sampai dalam area tersebut, menyisakan jejak basah khas belaian mesra dari seorang Bintang Gemilang Semesta. Kurang. Rasanya itu saja tidak cukup. Membuat Khala tersentak saat ada belaian lain di area yang lain pula. Jilbab yang telah dilepaskan itu, disusul satu demi satu kancing piama yang dibuka, Khala masih repot mengikuti ritme pagut di bibir, tetapi hal lain sudah menyerangnya tanpa memberikan jeda untuknya bersiap. Aduh ....