Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Makan, Mas." Di sehabis mandi, Bintang temui Khala yang ternyata ada di dapur, sudah sediakan piring beserta jajaran lauk dan nasinya di meja, berhubung ruang makan menyatu dengan ruangan itu. Yang mana saat ini, Bintang pandangi Khala dari dekat, melihat penampilan seorang Khala kalau malam, piama beserta jilbab instannya, wajah tanpa riasan, dan Khala tampak lebih muda dari usianya. Well, Bintang kalau mandi nggak selama durasi mandinya Bang Wala, dia lebih sat-set. Kini, Bintang duduk di kursi yang mana bersebelahan dengan istrinya. Ehm. Istri. Catat itu, Pemirsa! "Minumnya, Khal?" Oh, iya. Khala gegas ambil gelas, menuangkan air ke dalamnya, lalu dia letakkan di depan Mas Bintang, Khala pun duduk kembali. Senang, deh, Bintang. Dirasa hidungnya kembang-kempis secara tak kasat