Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Tanggung jawab!" Mata itu menajam menatap Guntur yang berdiri menjulang. Dan Guntur menghadap perempuan setinggi dadanya. Ya, segalak apa pun raut dan pembawaan yang dia tunjukkan, berhadapan dengan Guntur tentulah aura macan itu ciut menjadi anak kucing jalanan. Tinggi tubuh Guntur mematahkan segala intimidasi yang dia beri. "Kakak udah ambil harta aku yang paling berharga, tanggung jawab!" gertaknya. Mendesak Guntur. "Asya ...." Itu namanya, Guntur sebutkan. Membuatnya tersenyum senang. Ah, hati yang telah diambil ini lemah hanya dengan mendengar silabel namanya disebut gerangan. Sesuka itu. Asya yang terkenal f**k girl, di depan Guntur seketika jadi hello kitty. Bicara pun aku-kamu, sebut kakak pula, sopan sekali tak seperti biasa yang hanya sebut nama saat memanggil kakak kelas