Walau terdengar seperti omong kosong, ucapan Leo sukses membuat Marco merasa bodoh. Benarkah selama ini ia tutup mata hingga tak menyadari kenyataan lain yang dilihat orang tapi sama sekali tak pernah terlihat olehnya? Marco sungguh penasaran, tetapi di saat yang sama ia bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia siap mendengar segala yang tidak diketahuinya itu? Barangkali Marco akan gila jika hanya memikirkannya sendiri selamanya. Sore-sore, Rizman Akbar kedatangan tamu tak terduga. Marco, anak kandungnya sendiri itu hampir tidak pernah datang ke rumah tanpa disuruh. Bahkan beberapa kali Rizman sampai mengutus ajudan ataupun pengawal pribadinya untuk menjemput Marco. Dengan Marco datang sendiri seperti ini, jelas sekali pemuda itu punya sesuatu penting untuk disampaikan. Marco menerob