Kaki Mika lemas, ia kembali merenungi apa yang terjadi belakangan ini. Selain memprovokasi akan mengencani Leo sungguhan, sepertinya Mika tidak melakukan apa-apa lagi. Itupun pada akhirnya tidak jadi karena Mika jadinya pacaran sungguhan dengan Marco. Mika takut dirinya tanpa sadar ikut andil atas percobaan bunuh diri Icha yang kali ini. "Tenang aja, dia nggak mungkin mati." Refleks Mika memukul punggung Marco dengan keras, jika ada orang dengar, mereka pasti mengira Marco ini manusia j*****m yang tidak punga empati dan rasa kemanusiaan. Bukannya prihatin dan mengharap keselamatan Icha, dia malah mengatakan kalimat semacam itu. "Kalau beneran mati gimana?" "Nggak akan, dia ngelakuin itu buat cari perhatian. Sebenarnya takut mati juga dia tuh." "Marco ya ampun, mulutnya ih julid bang