“Dante, aku rasa aku sudah memikirkannya bahwa aku tidak ingin tahu alasanmu menjeratku lagi. Bagaimana kalau kita lakukan sebaik-baiknya saja hingga kontrak ini berakhir,” usul Sita tiba-tiba. Kali ini kami sedang dalam perjalanan pulang. “Kenapa?” “Tidak pa-pa, aku hanya merasa itu lebih baik agar aku tidak perlu terluka. Mungkin akan menyakitkan bukan jika aku mengetahuinya.” Perkataannya membuatku tersenyum. “Aku tidak berbohong bahwa alasanku menjeratmu dalam pernikahan adalah karena aku didesak ayahku untuk menikah. Tapi mengenai kenapa kamu yang aku pilih, aku memang memiliki alasan lain. Karena kamu memilih untuk tidak tahu berarti kita sepakat karena aku juga belum bisa mengatakan apa pun padamu.” Jawabanku membuatnya tersenyum. Di tangannya ada permen kapas bergambar boneka y