Sepanjang aku mengenal Sita, baru kali ini aku melihatnya sebahagia sekarang. Padahal kami hanya berjalan-jalan di taman bermain saja. Menaiki wahana-wahana biasa yang biasanya malah dipenuhi oleh anak-anak. Ekspresi bahagia Sita hari ini mematahkan segala pembicaraan buruk tentangnya yang sering diceritakan oleh Vira. Vira bilang Sita matre, suka uang, suka kemewahan, suka kehidupan malam, licik dah pintar memfitnah orang. Namun yang aku lihat justru Sita itu bodoh, polos, kadang menyebalkan tapi dia tidak pernah berusaha untuk menjelek-jelekkan orang lain. Termasuk Ana. Sekalipun Sita sangat tidak menyukai tetangganya di apartemen itu. Apalagi dia juga menyebabkan Sita harus terjerat denganku. Sita bahkan tidak pernah membahas Ana sedikit pun. Denganku sekalipun dia hanya mengomel, kes