Widya menutup mulutnya saking terkejutnya, meskipun dia sudah berharap Anung dan Ajeng akan bersama sejak lama, tapi mendengar penuturan Anung barusan seolah waktu berjalan sangat cepat.
"Kenapa, Ma?" Tanya Anung heran.
"Nggak, Mama cuma kaget aja. Kok kayaknya cepat banget kamu nyatain perasaan kamu ke Ajeng."
"Kesempatan, Ma."
"Mama tuh maunya kamu serius dengan Ajeng di saat Ajeng cukup umur. Dia kan baru tujuh belas."
"Khawatir dia terlanjur jatuh cinta sama orang lain, susah nanti dia melupakan cinta pertamanya."
"Haha ... apa karena Gita sudah punya pacar, trus kamu kepikiran Ajeng? Takutnya Ajeng juga mau pacaran seperti Gita? Anung, Mama tuh sudah ngobrol serius dengan Tante Arni, Ajeng itu nggak boleh pacaran selain dari lingkungan keluarga kita, dan Tante Arni setuju. Jadi,
