Kedua tangan Freya mengucek ngucek matanya sendiri. Ingin memastikan sekali lagi jika dirinya memang sedang mengalami ilusi. "Haaah... Ternyata cuma guling, syukurlah." Menghela napas lega saat bayangan Zyan sudah benar benar menghilang dari atas kasur. Apakah Freya memang harus mendatangi psikolog untuk mencari cara agar terlepas dari ilusinya yang hampir tiga hari berturut turut ini di rasanya. Kehadiran Zyan terus terusan di pikirannya membuat dunianya seolah terbalik. Freya meletakkan asal tas miliknya di atas nakas, lalu membanting pelan tubuhnya sendiri pada kasur empuk berukuran besar itu. "Lelahnya..." ucapnya pelan sambil mengatur napas teratur. Dahi Freya berkerut saat merasakan tubuhnya yang tak nyaman. Memang dia tidak memindahkan terlebih dahulu gulingnya, tapi kenapa m