Greylock 7

1598 Kata
Dua Minggu Kemudian Rosa masih tak sadarkan diri sejak malawan Zaphire didepan asrama. Dan empat lelaki juga dengan setia menemaninya secara bergiliran. Hanya saja untuk hari ini, mereka bersama-sama menjaga Rosa. "Kenapa ia tak kunjung sadar?" gumam Seth "Lukanya sudah hilang, namun kesadarnnya belum kembali" sahut Yuwen Brak... "Alind!!" suara Alvin yang baru saja datang ke Greylock "ALVIN!!" ucap keempatnya bersamaan "Lind, wake up!!" Alind adalah nama Rosalind, hanya Alvin yang memanggilnya Alind. "Al.." rintih Rosa Alvin memeluk tubuh Rosa erat. Membuat Hara emosi karena ia merasa sebagai kekasihnya. "Kau kembali..." rintih Rosa "Aku disini, Lind" "Akh.. Apa yang terjadi? Berapa lama aku tidur?" "Kau sudah tidur selama dua minggu, Ros!" ujar Revian "Apa?!" suaranya nampak bergetar "Ikut aku, Lind" Alvin menggendong tubuh Rosa dan melewati keempat lelaki yang sudah menjaganya selama dua minggu ini. "Mau kau bawa kemana kekasihku?" Hara mencoba menghadang Alvin "Hara..." rintih Rosa "Aku akan membawanya pergi untuk mengobati lukanya" terang Alvin Rosa mempererat pelukannya, Hara hanya bisa kecewa melihat Rosa. "Vete!!" ujar Alvin "Sudah kubilang, kita tidak akan bisa menandingi Alvin jika ia datang!" ujar Revian "Rosa hanya di bawa ke mansion pribadi Alvin, kalian tenang saja.. Alvin tidak akan menyakiti Rosa" sahut Yuwen "Bahkan Hara dibuat tak berkutik sekarang !" tambah Seth Mereka memilih kembali ke kamar masing-masing, dan beristirahat. *** Mansion milik Alvin Alvin merebahkan Rosa di atas ranjangnya. Ia mencium kening Rosa dengan rasa rindu yang sudah ia tahan selama ratusan tahun. "Aku merindukanmu, Lind.." bisik Alvin "Aku juga.. Kau meninggalkanku hanya demi tugas dari papa!!" "Aku tak memiliki pilihan, Alind sayang.." "Aku tahu.." Alvin kembali memeluk Rosa, pelukannya semakin dalam. Hingga Rosa tak ingin melepaskannya, karena takut lelaki didepannya akan menghilang lagi. "Tenang lah... Kali ini aku akan terus bersamamu.. Aku tak akan meninggalkanmu lagi" ujar Alvin meyakinkan Rosa bahwa ia tak akan kehilangan dirinya lagi "Benarkah?" Wajah Rosa nampak lebih berseri mendengar perkataan Alvin "Aku akan mulai belajar di sekolah besok, dan kau bisa melihatku setiap hari mulai hari ini hingga selamanya" Nampak wajah bahagia Rosa, seakan ia lupa tentang Hara jika sudah bersama Alvin. "Ehm.. Aku dan Hara.." "Aku sudah tau.. Kalian hanya menjadi kekasih bukan sepasang suami istri! Tak ada alasan untukku menjauhimu, Alind sayang" Rosa kembali memeluk Alvin. "Minum ini, itu akan membuat tubuhmu menjadi lebih baik" Alvin mengambil sebotol air yang sudah di beri obat penambah stamina dan juga mengandung zat yang bisa memulihkan tubuh dengan cepat. Rosa meneguk air itu hingga habis, dan kembali memeluk erat tubuh Alvin. "Kau masih sama saja.. Selalu takut jika aku pergi.." celetuk Alvin "Aku merindukanmu!! Setiap hari aku memohon pada papa agar mengembalikanmu kesisiku! Namun sepertinya usahaku selalu gagal.. Lalu sekarang kau muncul di hadapanku! Apa tugasmu sudah selesai?" "Tugasku sudah selesai.. Dan sekarang, aku ditugaskan untuk melindungimu.. Kau membuat papa dan mama khawatir, dengan tertidur selama dua minggu, sudah cukup membuatku hampir membunuh Zaphire!!" "Kau tau jika aku mengalah?" "Beruntung saat itu Rose tidak muncul!" "Ya, aku tahu.." Alvin mengangkat dagu Rosa dan melumatnya. Hal yang biasa ia lakukan beberapa ratus tahun lalu. Hanya beberapa saat, Alvin melepaskan lumatannya. "Al.. Apa kau masih mencintaiku?" tanya Rosa memastikan perasaan Alvin "Tentu saja Alindku sayang.." "Kau akan mencintaiku sampai kapanpun kan?" "Kenapa kau tanya lagi jika kau sudah tau jawabannya?" "Aku mencintaimu Alvin" "Aku juga Alind.." Alvin kembali melumat bibir Rosa, mereka terhanyut dalam suasana yang sudah lama tak mereka rasakan. "Quítatelo!!" ucap Alvin Kini mereka tak mengenakan sehelai benangpun. "Kau tetap nakal, Al.." ujar Rosa malu "Hahaha... Aku sangat merindukan tubuh ini... Aku sangat tersiksa saat mengingatmu di sana!" "Nikmatilah Al... Kita akan sering melakukannya bukan?" "Kau menggodaku Rose?" "Bagaimana kau tahu jika aku Rose?" "Alind ku tak akan pernah menggodaku... Dia terlalu polos untuk hal itu.." "Lalu? Apa yang akan kau tunggu?" "Kembalikan Alind! Aku ingin bersamanya saat ini!" "Hmm aku kecewa.. Kali ini aku akan mengalah.." Alvin mencium leher Rosa, hingga ia mendesahkan namanya. "Akh.. Al... Ehmm.." desah Rosa yang kini memejamkan matanya "Say my name Lind..!" "Akh.. Alvin..." "Aku mencintaimu Alind..", bisik Alvin di telinga Rosa "Akh.. Aku juga.. Mencintaimu..Al.." Bisa di pastikan Rosa akan dibuat lelah jika ia melayani Alvin dalam kondisi saat ini. Alvin sangat lihai, tangannya kini meremas p******a milik Rosa. Sedangkan tangan satunya sudah lolos di dalam intim kewanitaan Rosa. "Akh.. Alvin.. Harder please.. Fuck.." "Kau tetap nikmat sampai sekarang, sayang.." Alvin mengeluarkan Jarinya dan menjilatnya hingga bersih, kini ia bersiap untuk memasukkan kejantanannya. "Akh.." desah Rosa Alvin menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Tempo yang membuat Rose mendapatkan pelepasannya beberapa kali. "Alvin... Akh... Akh.." desah Rosa yang kini tubuhnya bergerak mengikuti alur gerakan pinggul Alvin Alvin membungkam bibir Rosa dengan bibirnya, ia melumatnya dengan kasar. Setelah puas melumat bibir manis Rosa. Kini Alvin mengulum p****g payudaranya dengan rakus. "Akh.. Al.. Kau terlalu keras.." rintih Rosa yang merasakan sakit namun nikmat saat Alvin melakukannya Pinggulnya masih memompa tubuh Rosa, membuat payudaranya bergerak senada. Begitupun lantunan desahan yang keluar dari bibir Rosa. Tak sampai disitu, Alvin melepaskan tautannya dan segera membalik tubuh Rosa. Kini Rosa berpegang badan ranjang, dan Alvin tengah menggempurnya dari belakang. "Akh.. Alvin... Uhm.." "Akh.. Ya sayang.." "Akh.. Kau terlalu dalam.." "Kau membuatku tak bisa berhenti, sayang" "Akh.. Ehmm.." "Sebut namaku, Lind" "Al.. Vin... Akh.." Cukup lama Alvin memompa Rosa, hingga tubuhnya menegang dan akhirnya ia mencapai klimaksnya. "Aku mau keluar, Lind.." "Akh... Alvin.." Cairan putih kental itu memenuhi liang kewanitaan milik Rosa. Dan mereka tersungkur lemas, bahkan Alvin belum mengeluarkan kejantanannya dari sana. "Al.. Lepaskan milikmu" ujar Rosa yang merasa risih dengan kejantanan Alvin "Biarkan dia bersarang disana, sayang" "Al... Akh.. Kau membuatku mendesah lagi!!" "Memang itu tujuanku, membuatmu mendesahkan namaku. Hingga tak ada nama lain di pikiranmu!" "Hmm.. Kau ini!" Cup.. "Tidurlah.. Kita akan kembali ke asrama besok!" Rosa memejamkan matanya, kini ia terlelap didalam mimpinya bersama Alvin. *** Asrama Le Fay Alvin kembali ke asrama bersama Rosa, seperti saat ia mengambil Rosa. Alvin menggendongnya dan meletakkan Rosa di atas ranjangnya. Wajahnya lagi-lagi terlihat pucat seperti kelelahan. BRAK... "Kau bawa kemana, Rosa?!" Hara nampak marah melihat Alvin yang selalu dekat dengan Rosa "Papa Abi yang menugaskanku kembali jadi pengawal Alind!! Jika kau keberatan, silahkan bicara padanya!" jelas Alvin Hara kalah telak kali ini. Ia hanya bisa bungkam dan memilih mendekati Rosa. "Sayang... Kenapa wajahmu terlihat pucat? Apa yang b******n itu lakukan padamu?" "Aku hanya melepas rindu dengan Alvin, karena sudah lama tak bertemu.. Alvin akan menjadi bagian dari Greylock.. Aku harap kau bisa menjaga sikapmu, Hara.. Karena Alvin akan selalu ada di sampingku, seperti kalian berempat" terang Rosa "Tapi.. -" "Tidak ada tapi, Hara.. Sebaiknya kamu masuk kelas, Alvin akan menjagaku" Hara keluar dari kamar Rosa dengan kesal. Ia tak menyangka dampak dari kedatangan Alvin akan sebesar ini. "Hi bro.. Kenapa wajahmu sangat masam hari ini?" tanya Seth sedikit menggoda Hara "Diam kau!!" bentak Hara "Sudah ku bilang, akan bahaya jika Alvin datang.. Rosa pasti lebih memilih Alvin, karena Rose mencintai Alvin.." terang Revian "Lalu bagaimana sekarang? Alvin akan terus ada di sampingnya!" ujar Hara bingung "Sebaiknya kita lebih mendekat saja ke Rosa.. Agar ia tak menjauhi kita" sahut Seth "Aku ikut saja.. Lagi pula kita baru akan bersaing saat pertarungan perebutan tahta kakekku!" ujar Yuwen "Benar kata Yuwen..." sahut Revian Mereka masuk kedalam kelas, dan mengikuti pelajaran hari itu tanpa Rosa. Sedangkan di kamar, Rosa masih tertidur  karena lelah setelah di gempur semalaman oleh Alvin. Cup.. "Aku keruangan aunty Birdella dulu" pamit Alvin "Iya.." "Jangan kemana-mana!" "Bisa kemana aku dengan kondisi seperti ini?" celetuk Rosa dengan senyuman yang menggoda "Hahahahaha, baiklah.." Alvin keluar dari kamar, sedangkan Rosa masih setia dengan ranjangnya. "Alvin lebih parah dari Hara dan Revian.. Tak kusangka tenaganya bisa sekuat itu.." gumam Rosa Rosa merasa tubuhnya sangat lemas. Namun minuman yang di berikan oleh Alvin membuatnya bisa menahan rasa sakitnya. "Rosa.. Apa Alvin sudah di asrama?" suara Abinaya yang terhubung melalui telepatinya "Papa.. Hmm.. Sudah" "Bagaimana kondisimu? Zaphire sudah mendapat hukumannya!" "Aku tak apa-apa, pa" "Baiklah, bilang Alvin.. Untuk menghadap papa setelah ini!" "Oke!" "Papa ada di kantor nih.. Hah!! Bikin malu aja deh kalo sampai kesini!" gerutu Rosa Waktu berjalan begitu cepat, Rosa yang sedari tadi tertidur, kini saat ia membuka matanya, ia melihat lima lelaki sedang duduk mengawasinya. "Kalian.. Sejak kapan disitu?" ujar Rosa terkejut sembari mengerjapkan matanya "Sejak tiga jam lalu!"  jawab Hara "Kenapa kalian seperti ini?" "Karena aku mencintaimu!" jawab kelimanya secara bersamaan Mereka saling tatap saat mengucapkan kalimat itu secara bersamaan. "Hahahaha.. Kalian lucu.. Jadi.. Aku harus memilih diantara kalian?" "Terserah.. Kami akan menerima setiap keputusanmu, Lind!" ujar Alvin Dan kini empat lelaki sedang menatap Alvin dengan aura ingin membunuhnya. "Aku juga mencintai kalian semua.. Aku sungguh tak ingin kehilangan salah satu dari kalian lagi!!" "Ros.. Tapi aku kekasihmu! Bagaimana bisa kau membagi cintamu untuk yang lain selain aku?" protes Hara Rosa membenarkan posisi duduknya. Ia tersenyum melihat Hara. CTIK.. "Obediente!!" ujar Rosa "Ros!! Kenapa?" tanya Yuwen "Maaf..." Yuwen adalah satu-satunya orang yang tidak bisa terkena sihir cinta dari Ravenwolf. "Yu... Aku hanya tak ingin kehilangan kalian semua!!" "Lalu? Setelah ini apa?" "Posisi Hara sekarang, sama seperti yang lainnya!" "Baiklah.. Terserah kau saja!" CTIK.. "Consciente!!" "Ros.."panggil Hara "Iya?" "Ehmm tidak.." "Kalian bisa meninggalkanku sendiri, aku ingin sendiri dulu saat ini.." ujar Rosa "Tapi.. -" protes kelimanya "Tidak ada tapi!!" Mereka berlima keluar dari kamar Rosa, dan memberi ruang untuk Rosa sendiri saat ini. Tanpa di ketahui kelimanya, Rosa menyelinap keluar dari asrama untuk menjalankan tugas dari Birdella dan Saveri. Kali ini tugas itu akan dilakukannya sendiri, agar tidak terganggu oleh kelima lelaki itu. Rosa memakai pakaian dari bahan latex, ia menguncir rambutnya kebelakang. Dan membawa beberapa senjata, termasuk senjata kesayangannya yang ia pakai untuk melawan Zaphire beberapa hari lalu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN