“Bapak nggak salah, ‘kan? Bapak lagi nggak disuruh untuk manipulasi kebenarannya, ‘kan?” tanya Jelita marah tak percaya. “Saya bisa mempertaruhkan pekerjaan saja karena hasil ini. Kita bisa tanya langsung pihak rumah sakit dan kalau memang mau diulang saya siap, tapi apa yang bisa saya dapatkan dari anda kalau hasilnya tetap sama?” tanya pengacara keluarga Danuadmaja itu dengan berani. “Kenapa takut? Kenapa nggak mungkin? Wajar dong, bukannya kalian punya hubungan?” tanya Aletta lagi dengan berani. “Bukannya anda yang kemarin dengan terang-terangan mengakui hubungan kalian? Lalu setelah kebenaran ini terungkap kenapa jadi takut? Emang anda nggak mau punya anak dari selingkuhan anda? Bukannya kalian saling mencintai?” Aletta dengan berani bertanya seperti itu, ia juga tak lagi bersikap ba