Perjalanan pulang mereka tak berjalan dengan baik, karena kendaraan cukup padat membuat mereka tak bisa tiba di Jakarta dengan cepat. Hari sudah malam membuat keduanya beristirahat sejenak sambil makan di salah satu tempat makan di pinggir jalan. Tempat tersebut tidak terlalu kecil tidak juga mewah. Namun cukup banyak pengunjung karena ada pemandangan indah yang bisa mereka lihat. Satya yang memilih makanan apa yang akan mereka makan, Aletta menyerahkan semuanya pada Satya. “Anak Ayah udah lapar ya? Sabar ya sebentar lagi makan, perjalanan kita masih panjang. Kamu harus sabar supaya kita bisa istirahat dengan cepat,” kata Satya sambil menggenggam tangan Aletta dan mengelus perutnya. “Masih sabar nunggu, ‘kan?” tanya Satya lembut dan Aletta menganggukkan kepalanya. “Semoga makanannya cep