Hampir sebulan Devan dirawat di rumah sakit sebelum dinyatakan sembuh oleh dokter. Setelah dijemput supir, ia dan ibunya turun di parkiran rumah. Valeri berlari turut membantu supirnya menurunkan kursi roda. Sementara Raiza yang sudah menunggu di depan rumah menggendong Devan dari dalam mobil, mendudukkannya di atas kursi roda. Barulah sang ayah mendorongnya masuk. "Akhirnya aku bisa pulang juga," gumam Devan sembari mengukir senyum. "Iya, lo harus bersyukur sebab Tuhan belum mau liat muka lo mondar-mandir di akhirat." "Kakak!" jerit Valeri memukul bahu kakaknya ketika Raiza menggoda tunangannya. "Duh adikku ini posesif banget." Raiza mencubit gemas pipi adiknya membuat yang hadir di sana tertawa. "Ayah, apa boleh aku langsung istirahat di kamar?" Devan menoleh pada sosok ayahnya