"Apa yang harus aku lakukan," Zayn terus meninju lantai , melampiaskan kemarahannya hingga cairan merah terlukis di atasnya. Batin Zayn terluka saat mendapati istrinya tengah menangis di dalam kamar mandi. Tak jauh berbeda dengan dirinya yang juga sibuk mengeluarkan air mata. Merasa telah gagal menjadi seorang suami. 'Hal sekecil itu saja kau tidak becus, Zayn. Coba saja kau mengikutinya sewaktu ke kamar kecil tadi,' rutuknya dalam hati. Zayn mengusap kasar wajahnya, diliriknya arloji mahal yang membelit pergelangan tangannya. Lebih dari sepuluh menit, Irene tak juga keluar. Pria itu kembali diliputi kecemasan, takut kalau Irene sampai nekat berbuat sesuatu yang membahayakan dirinya. Bunyi air masih gemericik saat membentur lantai, pertanda Irene masih belum mematikan kran airnya. Res