Kiara menatap Melvares dengan kilatan marah yang dapat dilihat dengan jelas. Membuat lelaki itu meringis pelan sembari mengusap tekuknya yang terasa bergidik ngeri. Sebab, tatapan Kiara benar-benar mencerminkan gadis itu sedang dalam emosi yang memuncak. “Dasar bast*ard! “umpat Kiara entah sudah ke berapa kali gadis itu mengumpati semua yang dilakukan oleh teman klubnya. “Lantas, apa yang lo lakuin setelah itu?” Melvares tersenyum kecut. “Gue langsung ikutin dia, karena gue takut kalau dia ngamuk sama pelayan tadi. Tapi, gue benar-benar dalam keadaan sadar saat ngikutin dia ke toilet. Entah dari mana datangnya rasa penasaran gue, tiba-tiba gue masuk gitu aja ke dalam toilet bertepatan dengan dia melucuti gaun indahnya.” Kiara mengangguk singkat. Wajar saja jika Melvares tergoda, karena