Balas dendam terbaik adalah dengan cara menjadikan dirimu lebih baik. Itu kalimat Ali bin Abi Thalib yang selalu kudengungkan dalam diri. *** "Enggak! ... Enggak! ...." jerit perempuan itu. Aku menghentikan aktivitasku. 'Ada apa lagi?' pikirku. "Sabar, Nduk. Sabar ...." Suara Ibu menenangkan. "Gak! Kalian semua sama saja!" "Jangan pergi, Nduk ...." Hah? Pergi? Perempuan itu pergi. Ingin tahu, aku segera beranjak. "Emyr di sini saja, ya. Mama mau ke depan sebentar. Jangan kemana-mana. Jangan keluar," pintaku. Emyr yang seperti biasa, setiap pagi masih posisi enak menghabiskan susunya mengangguk. Gegas aku keluar. Menuju ruang di mana suara berasal. Ternyata dari ruang tamu. Wanita itu memegang gagang koper dalam jarak beberapa langkah dari pintu keluar. Aku menghentikan langk