Aku percaya bahwa mimpi tidak terhalang dimensi. Terukir di sini atau di lain tempat pun, akan tetap bisa diraih. Setiap kenangan memang akan tertinggal di suatu tempat, tetapi ingatan akan membawanya kemana kaki mengarah. Yang indah akan dibawa sebagai penyemangat, yang perih juga dibawa sebagai pengingat, sebagai pengajaran untuk kita melangkah agar tidak jatuh pada kesalahan yang sama. *** "Mas ... boleh ... masuk?" tanyanya terbata, ragu. "Gak kerja?" selidikku. Ia menggeleng, "Gak," jawabnya. Aku menatapnya sebentar. Berhitung untuk memenuhi permintaannya atau tidak. Namun, bagaimana pun dia masih berhak untuk bicara. Akhirnya kubuka juga pintu lebih lebar. Laki-laki itu melangkah perlahan, memindai seisi kamar dengan netranya. Melihat barang-barang yang sudah kukemas rapi,