Sorot mata mereka iba kepadaku. Kubalas dengan senyuman. Bagiku, seseorang boleh bersimpati dan berempati , tetapi jangan sampai kasihan. Simpati dan empati dapat menambah kekuatan, sedangkan kasihan justru melemahkan. *** "Ra ...." Nur dan Endang menyapa bersamaan ketika melihatku hendak menuju kamar. Kamarku memang terletak berhadapan dengan ruang tengah di mana barang-barang dagangan disimpan. Sehingga jika aku ingin ke sana, pasti akan melewati mereka. Sorot mata mereka iba kepadaku. Kubalas dengan senyuman. Bagiku, seseorang boleh bersimpati dan berempati , tetapi jangan sampai kasihan. Simpati dan empati dapat menambah kekuatan, sedangkan kasihan justru melemahkan. "Hai," balasku dengan logat biasa saja. Kini ekspresi mereka bertukar melongo. Sepertinya semakin bingung. Selama