"Mas?" tanyaku dengan kening berkerut. Seolah tidak percaya laki-laki itu yang ada dihadapanku. Wajahnya kuyu dan tampak kurus. Pakaian yang ia kenakan terlihat agak kusut. Dia berdiri di depan pintu, menatap sendu. "Belum tidur?" tanyanya basa basi. Aku menggeleng. "Masuklah," ucapku. Setelah dua minggu sejak turun dari rumah, ini kali pertama Mas Harsa mengunjungi kami. Laki-laki itu menurut, melangkah ragu memasuki rumah mungil kami yang sepi. Pukul setengah tujuh malam, tidak ada lagi customer yang datang. Secara online, tokoku tutup pukul delapan malam. Itu adalah jam terakhir setiap chat dibalas. Namun, secara ofline toko tutup pukul lima sore tadi. Nur dan Endang sudah pulang sejak jam tersebut, chat dengan pembeli lanjut dibalas di rumah. Demikian pun pelanggan, terakhir data