Gawaiku berdering kembali. Kali ini nomor baru. Tidak ada foto profil yang tampak pada layar. Kubiarkan panggilan berakhir. Aku bukan tipe orang yang leluasa menerima panggilan, kecuali dari orang terdekat. Sebuah notifikasi pesan masuk, "Safira, angkat," tulis nomor itu. Dahiku mengernyit. Berarti dia mengenalku. Kembali dering panggilan berbunyi. Penuh tanya kuangkat juga. "Safira," sapa suara dari seberang. Aku mengamati sosok itu, "Ada apa, Mbak?" tanyaku dengan firasat tidak enak. "Sekedar ingin menyapa, mengucapkan selamat malam sebelum tidur," jawabnya terkekeh. Antara sinis dan mengejek. "Oh." Aku berusaha tetap bersikap santai. "Tahu dari mana nomorku?" "Itu perkara gampang," jawabnya enteng. Ekspresinya meremehkan. "Mbak mau apa sebenarnya?" Aku benar-benar ingin t