"Mading tumben rame banget," ujar Daniel yang membuatku tersenyum di sela kunyahanku. "Jadi penasaran gue. Liat yok!" ajak Daniel setelah aku menghabiskan baksoku. Aku mengikuti langkah Daniel dan terdiam saat melihat Bintang mencabut kasar undangan itu. Mengapa Bintang seperti itu? Apa dia tak suka bertunangan denganku? Aku masih terdiam setelah semua orang membubarkan dirinya. Juga Bintang yang sudah enyah entah kemana. Bukan maksudku untuk berbicara kasar begitu. Namun aku kecewa. Sangat kecewa. "Lo berhasil dapetin dia akhirnya, kan?" Aku menoleh pada Daniel yang sedang menatapku serius. Dia tahu? "Ya. Dan gue tahu alasan lo suka lama-lama duduk di perpustakaan dengan baca komik terbalik." Aku menggaruk rahangku. Malu sekali. "Sejak kapan?" tanyanya. "Entahlah. Sejak lama mungk