49. Cium Kening

1359 Kata

Ari gelagapan ketika lelaki paruh baya itu menutup pintu itu kembali. Kedua matanya terbelalak, dia harus mengatakan apa kepadanya? “A—ayah?” Ari menegang terlebih saat temannya memberikan kode. “Ari, siapa yang kamu beri pelajaran? Apakah, Rheana berbuat ulah lagi sampai kamu memberikan pelajaran?” tanya Refal yang menatap Ari dengan serius. DEG! Jantung berdebar kuat yang ternyata mertuanya itu sudah mendengar pembicaran dengan Asep. Dia tak mungkin mengungkapkan semuanya tentang antar balas dendam di dalam pernikahannya. “Oh, n—nggak, Yah. Rhe—rheana nggak ada apa-apa,” sahutnya dengan terbata-bata. Lelaki paruh baya itu mengerutkan dahinya. Menanutnya yang biasanya bersikap optimis, tegas, mengapa hari ini menjadi seperti orang gagu penuh dengan ketakutan? “Maksud saya, nggak ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN