"Aku sedang berpikir. Kalau aku adalah orang yang beruntung. Meski tidak memiliki orang tua lagi, tapi masih ada orang yang mau memperhatikan." Naura menatap terus mata Azzam. "Apa yang kamu temukan saat menatap mataku?" Azzam tersenyum karena Naura menatap terus matanya. "Jujur saja. Aku merasa ada kesejukan dan kedamaian dalam tatapan matamu. Pantas saja anak-anakmu begitu dekat denganmu. Aku yakin mereka merasa terlindungi berada di dekatmu." Naura merasa kagum pada Azzam. Hubungan dengan anaknya seperti dengan sahabat. Bisa begitu dekat. "Itu karena, selama lima tahun ini, aku satu-satunya orang tua mereka. Jadi pastinya mereka sangat dekat dengan aku. Di antara kami tidak ada rahasia. Semua dibicarakan, semua dibahas, semua didiskusikan." Senyum Azzam kembali mengembang. Azzam b