Amir teringat kalau lelaki itu yang menikah dengan putri majikannya. Ia lupa lupa ingat namanya karena memang setelah putri majikannya menikah, rumah itu dijual. Semua pekerja di rumah itu terpaksa keluar bahkan tidak mendapatkan pesangon. Ia yang memang baru bekerja beberapa bulan saja tidak terlalu mempermasalahkan. Tapi melihat lelaki itu membuatnya jadi mengingat kejadian menyedihkan itu. Meski sudah lama berlalu, tapi hal itu begitu membekas khususnya bagi para pekerja yang sudah lama bekerja di rumah itu. Yang Amir ingat, mereka banyak yang mempermasalahkan sikap dari putri satu satunya pak jenderal yang seperti tidak peduli kondisi mereka. Amir geleng geleng kepala. Bagian dari masa lalunya kembali satu persatu. Ah, orang kaya memang bebas bebas saja. Mau semena mena sama r